kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.425.000   10.000   0,41%
  • USD/IDR 16.643   -42,00   -0,25%
  • IDX 8.617   68,26   0,80%
  • KOMPAS100 1.189   7,78   0,66%
  • LQ45 855   3,60   0,42%
  • ISSI 305   2,18   0,72%
  • IDX30 439   -0,22   -0,05%
  • IDXHIDIV20 509   2,81   0,56%
  • IDX80 133   0,64   0,48%
  • IDXV30 139   1,08   0,78%
  • IDXQ30 140   0,30   0,22%

Vale Proyeksi Produksi Bijih Besi Naik 3% pada 2026, Target 2025 Terlampaui


Selasa, 02 Desember 2025 / 21:04 WIB
Vale Proyeksi Produksi Bijih Besi Naik 3% pada 2026, Target 2025 Terlampaui
ILUSTRASI. Pekerja menunjukkan biji nikel matte di smelter PT Vale Indonesia Tbk di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Selasa (21/10/2025). Produksi nikel matte PT Vale Indonedia Tbk pada Semester I-2025 meningkat sebesar dua persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni 35.584 ton dan menargetkan produksi nikel matte hingga akhir tahun 2025 mencapai 71.234 ton. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/YU


Sumber: Reuters | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - SAO PAULO. Perusahaan tambang Brasil, Vale menyatakan produksi bijih besinya meningkat hingga 3% pada 2026 serta menegaskan akan mencapai batas atas dari target produksi tahun 2025.

Dalam paparan kepada investor di London, Vale memproyeksikan produksi bijih besi tahun depan berada pada kisaran 335 juta hingga 345 juta ton, setelah tahun ini menghasilkan sekitar 335 juta ton, menurut dokumen yang disampaikan kepada otoritas pasar modal.

Perusahaan tersebut terus memulihkan kapasitas produksinya yang terdampak bencana runtuhnya bendungan Brumadinho pada 2019, dan berharap tahun ini dapat kembali merebut posisi sebagai produsen bijih besi terbesar di dunia, melampaui Rio Tinto.

Baca Juga: Vale Rugi Rp 600 Miliar Akibat Dugaan Korupsi dan Pencucian Uang di Brasil

Sebelumnya, proyeksi produksi untuk 2025 berada pada kisaran 325 juta hingga 335 juta ton.

Vale juga mempertahankan perkiraannya bahwa produksi bijih besi akan mencapai 360 juta ton pada 2030.

Perusahaan memperkirakan produksi tembaga mencapai 350.000 hingga 380.000 ton pada 2026, dibandingkan sekitar 370.000 ton pada 2025. Produksi nikel tahun depan diproyeksikan berada pada kisaran 175.000 hingga 200.000 ton, relatif stabil dari sekitar 175.000 ton tahun ini.

Vale juga mengumumkan bahwa anak usaha Vale Base Metals (VBM) telah menandatangani perjanjian dengan Glencore untuk bersama-sama mengevaluasi pengembangan proyek tembaga brownfield di properti mereka yang saling berdekatan di Sudbury Basin, Kanada.

“Setelah tahap awal ini selesai, VBM dan Glencore bermaksud membentuk usaha patungan sebagai mitra setara,” kata Vale, seraya menambahkan bahwa kemitraan tersebut diperkirakan menghasilkan “sinergi signifikan”.

"Proyek tersebut diproyeksikan memproduksi sekitar 880.000 ton tembaga selama 21 tahun, dengan kebutuhan investasi sekitar US$ 1,6 miliar hingga US$ 2 miliar," kata Vale.

Selanjutnya: Tinjau Pekerja, Pertamina Patra Niaga Pastikan Keselamatan dan Dukungan Pemulihan

Menarik Dibaca: Prediksi Borussia Dortmund vs Bayer Leverkusen DFB Pokal (3/12): Laga Panas Penentuan




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×