kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Varian delta kian mengkhawatirkan, WHO minta semua orang terus memakai masker


Senin, 28 Juni 2021 / 14:45 WIB
Varian delta kian mengkhawatirkan, WHO minta semua orang terus memakai masker
ILUSTRASI. Varian delta kian mengkhawatirkan, WHO minta semua orang terus memakai masker


Sumber: CNBC | Editor: Noverius Laoli

Pejabat WHO mengatakan varian itu, pertama kali ditemukan di India tetapi sekarang di setidaknya 92 negara, adalah jenis virus corona tercepat dan terkuat yang pernah ada, dan itu akan "mengambil" orang yang paling rentan, terutama di tempat-tempat dengan tingkat vaksinasi Covid yang rendah.

Mereka mengatakan ada laporan bahwa varian delta juga menyebabkan gejala yang lebih parah, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi kesimpulan tersebut. Namun, ada tanda-tanda strain delta dapat memicu gejala yang berbeda dari varian lainnya.

:Ini memiliki potensi menjadi lebih mematikan karena lebih efisien dalam cara penularan antar manusia dan pada akhirnya akan menemukan orang-orang rentan yang akan menjadi sakit parah, harus dirawat di rumah sakit dan berpotensi mati," ujar Dr. Mike Ryan, direktur eksekutif dari program kedaruratan kesehatan WHO, pada Senin.

Baca Juga: Varian Delta dapat menular hanya berpapasan 5-10 detik, cukupkah 3M?

Di AS, Presiden Joe Biden mengatakan kematian Covid secara nasional akan terus meningkat karena penyebaran varian delta "berbahaya", menyebutnya sebagai "keprihatinan serius."

Dia memperingatkan bahwa orang Amerika yang masih belum divaksinasi sangat berisiko.

“Enam ratus ribu lebih orang Amerika telah meninggal, dan dengan varian delta ini Anda tahu akan ada yang lain juga. Anda tahu itu akan terjadi. Kita harus memvaksinasi kaum muda,” kata Biden Kamis di sebuah pusat komunitas di Raleigh, North Carolina.

Selanjutnya: Topang ketahanan pangan, Kemenperin fokus revitalisasi industri pupuk




TERBARU

[X]
×