Sumber: Times of India | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketegangan tarif antara AS dan China semakin memanas, namun muncul narasi mengejutkan yang menyebar melalui video viral di TikTok dan Instagram.
Pekerja pabrik dan pemilik bisnis di China kini memanfaatkan platform tersebut untuk berbagi pandangan tentang dunia pembuatan fesyen mewah, dengan klaim bahwa banyak merek ikonik yang tampaknya berasal dari Eropa, ternyata memproduksi barang-barangnya di China.
Video Viral Mengungkap Realitas Produksi
Salah satu video yang paling banyak ditonton, yang diposting oleh akun TikTok @senbags2, telah meraih jutaan tayangan. Dalam video tersebut, seorang pria mengungkapkan bahwa sekitar 80% tas mewah sebenarnya diproduksi di China, meskipun label pada produk menunjukkan sebaliknya.
China just killed the luxury goods industry
It's gone, there is no coming backߘ‚
Thread pic.twitter.com/XuWZMZ8Ot0 — Norma Kay (@realnorma_kay) April 13, 2025
“Selama lebih dari tiga dekade, kami adalah OEM [original equipment manufacturer] di balik beberapa nama terbesar—Gucci, Prada, Louis Vuitton,” katanya.
“Tapi meskipun kami yang membuat tas-tas ini dengan presisi, keuntungan didapatkan oleh pihak lain. Yang saya banggakan adalah kualitas kami, tenaga kerja kami yang terampil, dan rantai pasokan kami yang terintegrasi sepenuhnya,” tambahnya.
Dia melanjutkan dengan membahas perubahan iklim geopolitik yang terjadi: “Dengan negara-negara Barat yang mencoba memutuskan hubungan dengan manufaktur China, beberapa merek mencoba memindahkan produksi. Namun, mereka segera menyadari bahwa pabrik di luar China tidak dapat memenuhi standar kami. Biaya lebih tinggi, efisiensi lebih rendah, dan infrastruktur tidak tersedia. Itu sebabnya sebagian besar merek mewah terus bergantung pada kami, meskipun mereka tidak mengatakannya secara terbuka. Jadi, kenapa tidak membeli langsung dari kami?”
Baca Juga: Penjualan Kering Menurun 12% Karena Tertekan Penjualan Gucci
Kejutan Baru dalam Dunia Fesyen Mewah
Pernyataan ini memicu perdebatan baru mengenai transparansi dalam industri fesyen mewah, terutama karena pelanggan terus membayar harga premium untuk barang-barang yang mereka yakini dibuat dengan tangan di workshop warisan yang tersebar di Prancis dan Italia.
Menurut laporan Statista 2023, ada antara 200 hingga 250 merek yang masuk dalam kategori “mewah” secara global. Dari jumlah tersebut, sekitar 70 hingga 100 merek dianggap berada di tingkat atas, menikmati status elit dan harga yang sangat tinggi.
Menilik Dimana Merek-Merek Mewah Membuat Tas Mereka
Secara tradisional, merek-merek ini mempromosikan akar Eropa mereka, menekankan pada kerajinan tangan dan warisan yang dimiliki. Pernyataan resmi mereka sering kali menyebutkan pusat produksi di Eropa Barat. Berikut adalah daftar beberapa nama besar dan tempat di mana tas-tas mereka diproduksi:
-
Hermès – Prancis (terutama di Paris dan Pantin)
-
Chanel – Prancis (terutama di Paris; beberapa barang di Italia)
-
Louis Vuitton – Prancis (Asnières dan workshop lainnya; juga di Spanyol dan Italia)
-
Gucci – Italia (terutama di Tuscany dan Florence)
-
Prada – Italia (Tuscany dan Milan)
-
Dior – Prancis (atelier di Paris, beberapa produksi di Italia)
-
Bottega Veneta – Italia (Vicenza dan wilayah Veneto)
-
Fendi – Italia (Roma dan Florence)
-
Céline – Italia (Tuscany)
-
Balenciaga – Italia dan Spanyol
-
Saint Laurent – Prancis dan Italia
-
Givenchy – Prancis dan Italia
-
Chloé – Italia (Tuscany)
-
Valentino – Italia (Roma dan Veneto)
-
Burberry – Italia (untuk barang kulit), dengan beberapa produksi di Inggris
-
Loewe – Spanyol (Madrid dan Barcelona)
-
Goyard – Prancis (Paris dan Carignan)
-
Miu Miu – Italia (di bawah naungan Prada)
-
Bvlgari – Italia (Florence, untuk barang kulit)
-
Tom Ford – Italia (melalui produsen pihak ketiga kelas atas)
-
Proenza Schouler – Italia (Tuscany dan Veneto)
-
Anya Hindmarch – Italia dan Inggris (London untuk barang pesanan khusus)
-
Mulberry – Inggris (Somerset) dan Italia
-
Salvatore Ferragamo – Italia (Florence dan Tuscany)
-
Stella McCartney – Italia (Tuscany, dengan fokus pada keberlanjutan)
-
Alexander McQueen – Italia (Florence dan Tuscany)
-
Loro Piana – Italia (Piedmont dan Tuscany)
-
Delvaux – Belgia (Brussels) dan Prancis
-
Moynat – Prancis (atelier Paris)
-
The Row – Italia (Tuscany)
Baca Juga: Barang-barang Mewah dalam Tas Hadiah Pemenang Golden Globe 2025 Senilai US$1.000.000
Realitas Baru: Apa yang Sebenarnya Anda Bayar?
Meskipun merek-merek ini mempertahankan citra Eropa mereka, pengungkapan daring menunjukkan bahwa sebagian besar produksi mungkin diserahkan ke pabrik-pabrik di China yang bekerja diam-diam di balik layar.
Para produsen ini seringkali bekerja di bawah perjanjian non-disclosure (NDA), yang mencegah mereka untuk menyebutkan merek yang mereka produksi.
Sebagai konsumen global yang semakin cerdas, banyak yang mulai mempertanyakan apa yang sebenarnya mereka bayar: kerajinan tangan, label, atau sekadar prestise?
Perbincangan ini juga menimbulkan pertanyaan yang lebih besar tentang makna label “Made in” dan etika di balik harga barang mewah. Dengan OEM China kini tampil ke depan untuk menunjukkan kemampuan mereka, mungkin era kerahasiaan dalam dunia barang mewah mulai bergeser menuju kebenaran yang lebih terbuka meskipun rumit.