kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Virgin Orbit, Perusahaan Milik Richard Branson Ajukan Kebangkrutan


Rabu, 05 April 2023 / 20:15 WIB
Virgin Orbit, Perusahaan Milik Richard Branson Ajukan Kebangkrutan
ILUSTRASI. Virgin Orbit Holdings Inc, yang didirikan miliarder Richard Branson, mengajukan bankruptcy protection atau perlindungan kebangkrutan


Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Virgin Orbit Holdings Inc, yang didirikan miliarder Richard Branson, mengajukan bankruptcy protection atau perlindungan kebangkrutan Bab 11 karena bisnis peluncuran satelit tersebut sulit mendapatkan pendanaan jangka panjang setelah peluncurannya yang gagal pada Januari lalu.

Pengajuan kebangkrutan ini dilakukan kurang dari dua tahun setelah mereka melakukan IPO dengan valuasi sekitar US$ 3 miliar. Namun, kegagalan peluncuran pada bulan Januari tersebut membuat perusahaan ini harus berjuang demi mendapatkan pendanaan baru dan memaksanya menghentikan operasi.

“Kami percaya bahwa proses perlindungan kebangkrutan Bab 11 merupakan jalan terbaik ke depan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan penjualan yang efisien dan memaksimalkan harga," ujar Chief Executive Virgin Orbit, Dan Hart seperti dilansir Reuters, Rabu (5/4).

Tony Gingiss, yang sempat menjabat Chief Operating Officer Virgin Orbit, meminta maaf dalam sebuah email kepada para karyawan. Tony mengatakan bahwa pimpinan perusahaan seharusnya memiliki lebih banyak waktu untuk menjaga perusahaan tetap berjalan.

“Saya minta maaf karena kami tidak bertindak lebih cepat sehingga mengejutkan kalian,” tulisnya.

“Saya minta maaf karena saya tidak dapat meyakinkan pimpinan dan dewan direksi kami untuk mengambil jalan yang berbeda untuk memberikan kami lebih banyak waktu untuk mencari jalan keluar,” tambahnya.

Baca Juga: Elon Musk Kirim Pesan ke Warren Buffett, Apa Bunyinya?

Perusahaan yang berbasis di Long Beach, California ini mengajukan permohonan penjualan aset-asetnya ke pengadilan Delaware beberapa hari setelah mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 85% dari 750 karyawannya.

Sebelumnya, pada bulan Januari, Virgin Orbit punya misi keenam dengan meluncurkan roket LauncherOne. Namun, roket pertama yang diluncurkan dari Inggris itu gagal mencapai orbit sehingga muatan satelit penelitian komersial dan pertahanan jatuh ke laut.

Kecelakaan yang melibatkan Cornwall Spaceport di Inggris itu memaksa perusahaan menghentikan operasi dan merumahkan hampir semua karyawannya pada bulan Maret untuk menghemat biaya.

Virgin Orbit mencatatkan aset sekitar US$ 243 juta dan total utang sebesar US$ 153,5 juta per 30 September 2022. Perusahaan ini IPO pada Desember 2021 melalui merger cek kosong dan mengumpulkan dana US$ 255 juta, lebih sedikit dari yang diharapkan.

Perusahaan yang punya nilai saham US$ 65 juta pada penutupan perdagangan hari Senin, tetapi sehari kemudian sahamnya merosot 23% dan ditutup dengan harga hanya 15 sen.

Perusahaan yang telah spin-off dari Virgin Galactic pada tahun 2017 ini beroperasi mengirimkan satelit ke orbit dengan menggunakan roket yang diluncurkan dari pesawat Boeing 747 yang telah dimodifikasi.

Virgin Orbit memiliki model bisnis dengan meluncurkan roket kecil dan menawarkan peluncuran dengan pemberitahuan singkat dari mana saja, termasuk untuk tujuan strategi militer seperti di konflik Ukraina.

Baca Juga: Perusahaan Pembuat Roket Virgin Orbit Holdings Ajukan Kebangkrutan




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×