kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   15.000   0,79%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Virus corona belum usai, kini Singapura menghadapi wabah demam berdarah


Jumat, 28 Agustus 2020 / 09:40 WIB
Virus corona belum usai, kini Singapura menghadapi wabah demam berdarah
ILUSTRASI. Patung Merlion di Singapura. Kasus demam berdarah di Singapura terus meningkat dan melewati rekor sebelumnya. REUTERS/Edgar Su


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

Ketika nyamuk Wolbachia jantan kawin dengan betina yang tidak membawa bakteri tersebut, tidak ada telur yang dihasilkan yang akan menetas.

Strategi tersebut telah berhasil di Australia tetapi beberapa ahli mengatakan bahwa strategi itu mungkin terbatas di daerah perkotaan yang padat seperti Singapura.

Baca Juga: Peringatan AS ke China: Kami tidak akan serahkan wilayah Indo-Pasifik satu inci pun!

“Anda harus membanjiri pulau dengan nyamuk-nyamuk ini, dan orang-orang akan kesal,” kata Paul Tambyah, konsultan senior di Rumah Sakit Universitas Nasional Singapura.

“Mereka tidak akan menangkap nyamuk itu dan memeriksa dan melihat apakah itu jantan atau betina. Mereka akan menyingkirkannya, dan hal semacam itu merusak tujuannya," katanya.



TERBARU

[X]
×