kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.260   0,00   0,00%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

Virus corona makin menggila, AS kerek level travel advice ke Italia


Minggu, 01 Maret 2020 / 06:25 WIB
Virus corona makin menggila, AS kerek level travel advice ke Italia
ILUSTRASI. Orang-orang memakai masker berjalan melintasi Colosseum di Roma, Italia, 25 Februari 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Namun, Lombardy, wilayah terkaya di Italia yang dengan Ibu Kota Milan, yang juga daerah paling parah terjangkit virus corona, memperingatkan bahaya penyebaran Covid-19.

"Jika wabah ini menyebar, rumahsakit akan menghadapi krisis serius, tidak hanya untuk penerimaan virus corona tetapi untuk semua pasien," kata Pemerintah Provinsi Lombardy dalam sebuah pernyataan, Jumat (27/2), seperti dilansir Reuters.

Baca Juga: Demi dongkrak produksi masker corona, AS gunakan Undang-Undang Pertahanan

Pemerintah Lombardy mengungkapkan, ada lonjakan tiba-tiba pada orang yang membutuhkan rawat inap di Kota Lodi, dekat episentrum penularan.

"Sayangnya, satu lagi keadaan darurat pecah di Lodi semalam," kata Gubernur Lombardy Attilio Fontana, yang menempatkan dirinya dalam isolasi yang dia lakukan atas inisiatif sendiri setelah seorang stafnya positif menderita virus corona baru.

"Ada aliran pasien rawat inap, dengan 51 orang dalam kondisi serius, termasuk 17 orang yang dirawat intensif," ujar Fontana kepada saluran televisi swasta La7 seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Gara-gara virus corona, pertemuan Trump dan para pemimpin negara ASEAN ditunda

Fontana mengatakan, rata-rata setiap pasien terjangkit virus corona menginfeksi dua orang lainnya. Ia menambahkan, di daerah yang paling parah terkena dampak virus corona, sekitar 4% populasi menderita penyakit tersebut.

"Untuk alasan ini, penting untuk mengadopsi tindakan pembatasan (mulai pekan lalu) yang memungkinkan untuk menahan, atau setidaknya memperlambat, penyebaran virus," sebut Fontana.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×