kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.774   96,00   0,57%
  • IDX 6.268   299,54   5,02%
  • KOMPAS100 896   52,70   6,25%
  • LQ45 709   40,09   5,99%
  • ISSI 194   8,00   4,31%
  • IDX30 374   21,31   6,04%
  • IDXHIDIV20 454   21,82   5,05%
  • IDX80 102   5,98   6,24%
  • IDXV30 107   5,25   5,18%
  • IDXQ30 124   6,06   5,15%

Virus corona mengamuk, Daegu di Korea Selatan bak kota mati


Kamis, 20 Februari 2020 / 19:25 WIB
Virus corona mengamuk, Daegu di Korea Selatan bak kota mati
ILUSTRASI. Seorang pria memakai masker wajah untuk mencegah tertular virus corona baru berjalan di sebuah zebra cross di Seoul, Korea Selatan, 20 Februari 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Daegu bak kota mati. Mal-mal dan bioskop-bioskop di kota berpenduduk 2,5 juta orang ini kosong. Jalan-jalan di pusat kota itu yang biasanya ramai juga sepi.

"Sepertinya, seseorang menjatuhkan bom di tengah kota. Itu seperti kiamat zombie,” kata Kim Geun-woo, penduduk Daegu, kepada Reuters, Kamis (20/2), melalui telepon.

Penyebab sesungguhnya: virus corona baru. Covid-19 "mengamuk" di kota terbesar keempat di Korea Selatan itu. Kasus baru terjangkit virus di Daegu melonjak 53 kasus.

Baca Juga: Korea Selatan melaporkan kematian pertama orang terjangkit virus corona

Wali Kota Daegu Kwon Young-jin, Kamis (20/2), meminta penduduk untuk tinggal di rumah, menyusul setidaknya 90 dari sekitar 1.000 orang yang menghadiri kebaktian di sebuah gereja menunjukkan gejala Covid-19.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan menggambarkannya sebagai "penyebaran super". Seorang perempuan 61 tahun yang terjangkit Covid-19 menghadiri kebaktian di gereja itu.

Wanita yang dikenal sebagai Pasien 31, mengacu kasus ke-31 di Korea Selatan, itu meninggal pada Kamis (20/2). Ini merupakan kematian pertama orang terkena Covid-19 di negeri ginseng.

Baca Juga: Waspada, penelitian baru menunjukkan, virus corona menyebar dengan mudah

"Kami berada dalam krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya," sebut Kwon kepada wartawan seperti dikutip Reuters.

Kwon mengatakan, semua orang yang menghadiri kebaktian di gereja tersebut akan menjalani tes. "Kami telah meminta mereka untuk tinggal di rumah yang terisolasi dari keluarga mereka," ujarnya.

"Situasinya sangat parah," kata Wakil Menteri Kesehatan Korea Selatan Kim Kang-lip dalam konferensi pers terpisah seperti dilansir Reuters.

Baca Juga: Terpopuler: Indonesia bukan lagi negara berkembang, Kasus virus corona turun drastis

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan, Kamis (20/2), mengumumkan 22 kasus baru. Sekarang, Korea Selatan memiliki 104 kasus Covid-19, terbanyak di luar China.



TERBARU

[X]
×