Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
Selain menyimpan persediaan medis, pemerintah memerintahkan penutupan sekolah dan membatalkan pertemuan besar untuk mencoba menghentikan penyakit mirip flu yang dikenal dengan Covid-19.
Dua pejabat mengatakan kepada Reuters, bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump sedang mempertimbangkan meminta permohonan khusus untuk memperluas produksi alat pelindung.
Di Eropa, jumlah kasus yang dilaporkan Prancis berlipat dua, Jerman memperingatkan tentang epidemi yang akan datang dan Yunani, pintu gerbang bagi pengungsi dari Timur Tengah mengumumkan kontrol perbatasan yang lebih ketat.
Korban tewas di Italia, negara yang paling parah dilanda virus corona di Eropa naik menjadi 17, dan jumlah orang yang dinyatakan positif menderita penyakit itu meningkat lebih dari 200 menjadi 655.
Menurut hitungan Reuters, Jerman mencatat 45 kasus, Prancis sekitar 38 dan Spanyol 23 kasus.
Baca Juga: Karyawan positif virus corona, Hyundai tutup pabrik
Tedros mengatakan, Iran, Italia dan Korea Selatan menjadi titik penentu dalam upaya pencegahan wabah yang lebih luas.
Korea Selatan mencatat kasus terbanyak di luar China dan melaporkan 256 infeksi baru pada Jumat (28/2), sehingga total infeksi menjadi 2.022.
Kepala program darurat WHO, Dr Mike Ryan, mengatakan wabah Iran mungkin lebih buruk daripada yang disadari. Saat ini, Iran mencatat kematian terbanyak di luar China yakni 26 dari 245 kasus yang dilaporkan.
Sumber Reuters menyatakan, badan-badan intelijen AS sedang memantau penyebaran virus corona di Iran dan juga India, di mana hanya sedikit kasus yang telah dilaporkan.