Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Serikat pramugari Cathay Pacific Airways Ltd Hong Kong menuntut pihak maskapai untuk memperbolehkan kru memakai masker di semua penerbangan karena khawatir akan tertular virus corona baru yang telah menyebar dari Tiongkok ke negara lain.
Coronavirus menyerang ketika jutaan warga China bersiap untuk melakukan perjalanan liburan Tahun Baru Imlek. Alhasil, kondisi ini semakin meningkatkan risiko penularan dan menimbulkan ancaman baru terhadap permintaan penerbangan pada maskapai tersebut. Padahal, kinerja Cathay telah dihantam oleh aksi protes protes anti-pemerintah yang terkadang berujung kekerasan di Hong Kong.
Baca Juga: Mengenal virus corona, bagaimana penyebaran dan pencegahannya?
Reuters memberitakan, Serikat Pramugari Cathay Pacific Airways mengatakan telah menerima email dan pesan "luar biasa" dari anggotanya yang khawatir tertular virus karena mereka terpapar lebih dari 300 penumpang dari berbagai tempat dalam satu penerbangan.
"Semua dari mereka khawatir tentang risiko yang mereka ambil setiap kali mereka pergi bekerja," kata serikat pekerja di halaman Facebook-nya pada hari Selasa. "Sudah waktunya bagi Perusahaan untuk mengatasi kekhawatiran mereka dengan benar dan memungkinkan Kru Kabin memakai masker di semua penerbangan."
Baca Juga: Pasar saham China dan Hong Kong tersungkur karena sengatan virus corona
Sejauh ini, katanya, maskapai tidak mengizinkan awak kabin untuk mengenakan masker kecuali untuk penerbangan Wuhan. Wabah dimulai di kota Wuhan di China tengah.
Cathay tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Pihak berwenang telah mengkonfirmasi lebih dari 300 kasus virus di China, sebagian besar berada di Wuhan. Dari jumlah tersebut, enam orang telah meninggal dunia. Penyakit ini telah menyebar ke bagian lain China, termasuk lima kasus di ibukota Beijing.
Baca Juga: Virus mematikan China menyebar ke Amerika, pasar global cemas
Kasus-kasus juga telah dikonfirmasi di Thailand, Korea Selatan, Jepang dan Taiwan, semuanya melibatkan orang-orang yang pernah berkunjung ke Wuhan.
Cathay mengatakan kepada South China Morning Post, yang pertama kali melaporkan tentang masalah ini, bahwa seperti yang disyaratkan oleh otoritas kesehatan Hong Kong, pihaknya membagikan formulir deklarasi kesehatan dan akan membuat masker wajah dan tisu antiseptik tersedia di gerbang keberangkatan penumpang yang bepergian dari Wuhan ke Hong Kong.
"Staf garis depan kami diingatkan untuk menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan yang baik, dan untuk tetap waspada dan siaga tinggi saat sedang mencari penumpang yang mengalami gejala penyakit menular," katanya kepada surat kabar itu.
Baca Juga: Wall Street ikut tertekan virus corona yang sudah sampai AS
Saham Cathay telah turun 10% sejak awal Januari karena penyebaran virus.
Analis Jefferies mengatakan saham Cathay dan operator China daratan bisa tetap di bawah tekanan untuk beberapa waktu jika situasi coronavirus sejajar dengan wabah SARS 2003 dan kasus terus meningkat. Wabah coronavirus itu menewaskan hampir 800 orang.
Baca Juga: Reli Wall Street terhenti, kekhawatiran virus Corona menyelimuti pasar
"Selama SARS pada tahun 2003, harga saham hanya mencapai titik terendah dua bulan setelah pertama kali diakui oleh WTO pada 26 Februari 2003, meskipun total lalu lintas penumpang Tiongkok menurun hingga Juni 2003," kata tim analis Jefferies dalam sebuah catatan kepada klien pada hari Selasa.