Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Seorang pria dilaporkan meninggal karena infeksi hantavirus yang dibawa oleh tikus di China. Kejadian ini memicu histeria atau ketakutan baru -yang sama sekali tidak berdasar- tentang pandemi "coronavirus 2.0" di media sosial.
The Global Times, sebuah publikasi Tiongkok yang dikontrol pemerintah, menuliskan tweet tentang kasus kematian tersebut pada Senin malam.
"Seseorang dari Provinsi Yunnan meninggal ketika dia sedang dalam perjalanan kembali ke Provinsi Shandong untuk bekerja di bus sewaan pada hari Senin. Dia dites positif untuk #hantavirus. 32 orang lainnya di dalam bus sedang diuji,” demikian bunyi tweet tersebut.
Baca Juga: Kasus corona di Italia diramal sepuluh kali lebih buruk dari yang dilaporkan
Melansir Global News, menurut Kementerian Kesehatan Ontario dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), hantavirus adalah jenis virus yang sangat langka yang menginfeksi manusia melalui debu yang terkontaminasi oleh air liur, urin, atau kotoran hewan pengerat. Ini menyebabkan penyakit jahat yang menyerang jantung dan membunuh sekitar 36-40% pasien. Akan tetapi penyakit ini tidak menyebar dari orang ke orang - sifat utama yang diperlukan virus untuk menjadi pandemi.
Gejalanya meliputi demam, nyeri otot, sakit kepala, batuk, mual dan muntah. Beberapa pasien dapat mengalami gejala yang parah atau mengancam jiwa, dan itu bisa memakan waktu hingga enam minggu dari waktu pemaparan untuk gejala muncul.
Baca Juga: WHO sebut Amerika Serikat berpotensi jadi episentrum baru virus corona
Data Kementerian Kesehatan Ontario menunjukkan, penyakit ini telah dilaporkan di Amerika Utara sejak 1993, tetapi Kanada hanya mencatat sekitar tiga kasus dalam setahun dan AS telah mencatat sekitar 35 kasus setiap tahun. Jenis penyakit lain telah diidentifikasi di Eropa dan Asia sejak 1950-an.
"Risiko terinfeksi hantavirus di Kanada atau di bagian lain dunia rendah," kata juru bicara Badan Kesehatan Masyarakat Kanada kepada Global News dalam sebuah pernyataan. Juru bicara itu menunjukkan bahwa hampir semua bentuk virus tidak menyebar melalui kontak orang-ke-orang.
Baca Juga: Hubei cabut pembatasan perjalanan, Beijing buka Tembok Raksasa
"Ini histeria," kata Dr. Stephanie Smith, spesialis penyakit menular di Universitas Alberta, kepada Global News. "Kami telah melihat hantavirus di sini di Kanada dan di AS selama bertahun-tahun."
“Ini tidak menular dari orang ke orang seperti COVID-19,” tambah Dr. Gerard Evans, spesialis penyakit menular lain di Queen's University.
Baca Juga: Duh, Wuhan kembali laporkan kasus corona setelah lima hari nol kasus
CDC juga dengan cepat menepis kekhawatiran akan potensi pandemi pada hari Selasa.