kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Virus varian Omicron tekan konsumsi jelang musim liburan, ini respons Amazon


Senin, 29 November 2021 / 13:49 WIB
Virus varian Omicron tekan konsumsi jelang musim liburan, ini respons Amazon
ILUSTRASI. Virus varian Omicron tekan konsumsi jelang musim liburan, ini respons Amazon


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON.  Amazon Inc menilai terlalu dini untuk memprediksi bagaimana dampak varian virus Omicron akan memengaruhi konsumsi masyarakat selama musim liburan. 

CEO bisnis konsumen global Amazon Dave Clark mengaku, memahami apa yang terjadi dengan varian baru tapi ini masih tahap awal. 

"Saya sangat optimis tentang kemampuan ilmuwan dan perusahaan farmasi untuk mengembangkan vaksin yang efektif untuk varian baru. Sementara konsumen akan menunggu dan melihat apa yang terjadi," kata Clark, dikutip dari Reuters, Senin (29/11). 

Menurut Clark, konsumsi masyarakat mulai bergerak setelah pemerintah membuka pembatasan mobilitas. Mereka dinilai siap untuk belanja pada musim liburan. 

Baca Juga: Produsen kendaraan listrik, Rivian, tunda pengiriman produk SUV R1S

"Inflasi, sementara itu, saat ini tidak mengurangi belanja konsumen," kata Clark. 

Dia mengatakan, konsumen telah menghabiskan uangnya untuk pakaian dan dekorasi rumah. Namun pengeluaran untuk belanja elektronik menurun setelah orang menginvestasikan uangnya untuk bekerja di rumah. 

Komentar Clark bertentangan dengan permasalahan rantai pasokan yang terjadi baru-baru ini. Hal ini terkait dengan epidemi Delta, varian virus corona lain di masa pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Baca Juga: Amazon.com hentikan transaksi dengan kartu kredit Visa di Inggris mulai tahun depan

Amerika dan negara-negara lain kini memberlakukan pembatasan perjalanan setelah varian Omicron baru yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan mulai menyebar ke bagian lain dunia. 

Di Belanda, pejabat kesehatan menemukan 13 kasus pada penumpang di dua penerbangan yang mendarat di Amsterdam pada Jumat kemarin setelah mereka meninggalkan Afrika Selatan.

Inggris, Denmark dan Australia juga baru-baru ini menemukan kasus. Belum ada kasus yang terdokumentasi di Amerika Serikat, tetapi para ahli kesehatan mengatakan mutan itu mungkin sudah ada.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×