Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - RIYADH. Arab Saudi menyambut kedatangan hingga 24.000 wisatawan hanya dalam 10 hari, sejak mereka memberlakukan visa turis. Negeri petro dolar ini secara resmi mulai terbuka untuk pariwisata dan menawarkan visa turis untuk pertama kali pada 27 September lalu.
Langkah tersebut akan semakin membuka negara kerajaan Islam ultra-konservatif itu bagi wisatawan sebagai bagian dari menghidupkan perekonomian di sektor pariwisata. Pariwisata juga menjadi salah satu upaya Arab Saudi untuk mendiversifikasikan ekonominya menjauh dari minyak bumi.
"Dalam 10 hari, sekitar 24.000 wisatawan asing berkunjung ke Arab Saudi dengan menggunakan visa turis," demikian laporan stasiun televisi pemerintah mengutip data Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.
Baca Juga: Arab Saudi mengizinkan pasangan turis asing tanpa ikatan menginap bersama di hotel
Sebelumnya, visa bagi warga asing yang ingin mengunjungi Arab Saudi hanya dibatasi untuk pekerja asing dan keluarga mereka. Atau, para peziarah Muslim yang hendak melakukan ziarah ke situs suci di Mekkah dan Madinah, serta untuk ibadah umroh dan haji.
Meski sejak tahun lalu, Riyadh mulai mengeluarkan visa sementara untuk pengunjung yang hendak menghadiri acara olahraga dan kebudayaan.
Pariwisata memang menjadi salah satu program reformasi Visi 2030 dari Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, dalam mempersiapkan perekonomian negaranya untuk era pasca-minyak.
Dengan pembukaan pintu pariwisata di Arab Saudi, warga negara dari 49 negara berhak mendapatkan visa online maupun visa on arrival, termasuk warga Amerika Serikat, Australia, dan sejumlah negara Eropa.
Baca Juga: Anggota kerajaan dan elit bisnis Arab Saudi mulai frustasi terhadap Putra Mahkota?
Arab Saudi tampak serius dalam mengembangkan sektor pariwisata. Itu tampak dari pemberlakuan peraturan yang lebih longgar bagi para wisatawan asing.