Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – BERLIN. Raksasa otomotif Jerman, Volkswagen, memangkas proyeksi penjualan dan margin laba operasional untuk tahun 2025 setelah membukukan kerugian sebesar 1,3 miliar euro (US$ 1,5 miliar) akibat tarif impor.
Ini merupakan pertama kalinya Volkswagen membeberkan secara terbuka dampak perang dagang yang dipicu Presiden AS Donald Trump.
Volkswagen kini memproyeksikan margin laba operasional di kisaran 4% hingga 5%, jauh lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya yang berada di rentang 5,5% hingga 6,5%.
Baca Juga: Dihantam Tarif dan Sepi Peminat, Puma Prediksi Penurunan Penjualan Dua Digit
Target pertumbuhan penjualan yang semula dipatok naik hingga 5% pun diturunkan menjadi stagnan alias setara dengan tahun sebelumnya.
Saham Volkswagen sempat tertekan hingga 4,6% setelah pembukaan perdagangan Jumat (25/7/2025), namun berbalik arah dan naik 2,5% di pertengahan sesi.
Investor tampaknya telah mengantisipasi pemangkasan proyeksi ini, setelah Volkswagen menunda pengumuman dampak tarif pada kuartal sebelumnya.
CEO Volkswagen Oliver Blume mengatakan, perusahaan harus mempercepat upaya efisiensi biaya sebagai respons terhadap tekanan tarif.
"Kami tidak bisa mengasumsikan bahwa situasi tarif ini hanya bersifat sementara. Kami harus segera mengakselerasi implementasi efisiensi biaya," tegas Blume kepada investor.
Upaya Lobi Tarif
Volkswagen bersama produsen mobil Eropa lainnya tengah mendesak negosiator Uni Eropa untuk mencapai kesepakatan pengurangan tarif 25% yang berlaku sejak April 2025.
Baca Juga: Volkswagen Indonesia Mulai Menyerahkan Unit ID Buzz di Surabaya
Diplomasi Eropa tengah mengarah pada konsensus tarif 15% guna menghindari kenaikan lebih lanjut menjadi 30% mulai 1 Agustus.
Kesepakatan antara AS dan Jepang awal pekan ini memberi harapan akan kesepakatan serupa bagi Eropa, yang turut mendongkrak saham sektor otomotif.
CFO Volkswagen Arno Antlitz menyebut margin laba perusahaan bisa mendekati titik tengah proyeksi jika tarif bisa ditekan menjadi 15%. Namun ia mengingatkan bahwa waktu semakin sempit.
"Kita sudah memasuki akhir Juli. Semakin lama kesepakatan ditunda, kinerja kami akan semakin cenderung ke batas bawah dari proyeksi," ujarnya.
Saat ditanya investor soal strategi kenaikan harga jual untuk melindungi margin, Antlitz menolak berkomentar lebih lanjut.
Kinerja Tertekan
Volkswagen melaporkan laba operasional sebesar 3,8 miliar euro pada kuartal II 2025, turun 29% secara tahunan.
Penurunan ini disebabkan kombinasi tarif, biaya restrukturisasi, dan peningkatan penjualan mobil listrik ber-margin rendah.
Baca Juga: Selama Ramadan, Volkswagen Indonesia Bawa VW Kombi Versi Listrik Keliling Jakarta
Meski secara global pengiriman kendaraan meningkat 1,5% pada semester I 2025, penjualan ke pasar AS justru turun hampir 10%.
Wilayah Amerika Utara menyumbang 18,5% dari total pendapatan global Volkswagen sepanjang semester I.
Data penjualan mobil bulan Juni juga menunjukkan perlambatan sektor otomotif Eropa secara umum, dengan Volkswagen termasuk yang tertinggal seiring program restrukturisasi besar-besaran yang mencakup pemangkasan lebih dari 35.000 pekerja hingga akhir dekade.
Volkswagen Group mencakup merek VW, serta brand premium Porsche dan Audi yang sangat terdampak tarif AS karena tidak memiliki fasilitas produksi di Negeri Paman Sam dan bergantung pada ekspor dari Eropa.