kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.263.000   -4.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.658   20,00   0,12%
  • IDX 8.184   17,84   0,22%
  • KOMPAS100 1.144   4,60   0,40%
  • LQ45 837   0,23   0,03%
  • ISSI 284   -0,42   -0,15%
  • IDX30 441   0,53   0,12%
  • IDXHIDIV20 509   0,80   0,16%
  • IDX80 128   -0,10   -0,08%
  • IDXV30 138   -0,14   -0,10%
  • IDXQ30 140   -0,44   -0,31%

Volume Perdagangan Spot Bitcoin Tembus US$300 Miliar pada “Uptober” 2025


Kamis, 30 Oktober 2025 / 19:25 WIB
Volume Perdagangan Spot Bitcoin Tembus US$300 Miliar pada “Uptober” 2025
ILUSTRASI. Aktivitas perdagangan Bitcoin di bursa global menunjukkan lonjakan besar sepanjang bulan Oktober 2025, yang komunitas kripto dijuluki “Uptober.”


Sumber: Cointelegraph | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivitas perdagangan Bitcoin (BTC) di bursa global menunjukkan lonjakan besar sepanjang bulan Oktober 2025, yang oleh komunitas kripto dijuluki sebagai “Uptober.”

Data terbaru dari platform analisis on-chain CryptoQuant mengungkapkan bahwa total volume perdagangan spot Bitcoin di berbagai bursa mencapai US$300 miliar selama periode tersebut, menandakan meningkatnya partisipasi pasar meski harga BTC sempat melemah.

Binance Pimpin Kenaikan Volume Spot Bitcoin

Menurut laporan CryptoQuant, bursa Binance menjadi kontributor terbesar dalam lonjakan volume spot bulan ini, dengan mencatat US$174 miliar, atau lebih dari separuh total transaksi global.

“Bulan Oktober ini menunjukkan lonjakan minat baru di pasar spot, khususnya di Binance,” tulis kontributor CryptoQuant bernama Darkfost dalam blog Quicktake-nya.

Baca Juga: Token TRUMP Melonjak 20% di Tengah Optimisme Kesepakatan Dagang Baru AS–China

“Bursa-bursa utama mencatat lebih dari US$300 miliar dalam volume perdagangan spot Bitcoin bulan ini, dengan US$174 miliar berasal dari Binance saja. Ini menjadikannya bulan dengan volume tertinggi kedua sepanjang tahun 2025,” tambahnya.

Kenaikan volume spot ini menjadi kabar positif bagi para bullish trader Bitcoin, karena pasar yang didorong oleh perdagangan spot umumnya lebih stabil dan kurang rentan terhadap volatilitas ekstrem dibanding pasar yang didominasi oleh derivatif.

Darkfost menambahkan, “Tren ini menyoroti meningkatnya partisipasi dari trader ritel maupun institusional, yang kini tampak lebih aktif di sisi spot.”

Tren Volume Spot Dianggap “Sangat Konstruktif”

Sebelumnya, laporan Cointelegraph mencatat bahwa penurunan harga Bitcoin dari level tertinggi sepanjang masa (all-time high) di awal Oktober sempat menghapus sebagian besar open interest (OI) di pasar derivatif.

Peristiwa tersebut bahkan memicu likuidasi posisi long dan short senilai lebih dari US$20 miliar, dengan sejumlah analis meyakini angka sebenarnya jauh lebih besar.

Baca Juga: BlackRock Perkuat Portofolio Kripto, Fokus pada Bitcoin dan Ethereum pada 2025

Kini, CryptoQuant menilai pergeseran minat dari pasar derivatif ke pasar spot sebagai tanda kesehatan pasar yang membaik.

“Ini adalah sinyal yang sangat konstruktif,” tulis laporan tersebut.

“Pasar yang lebih digerakkan oleh perdagangan spot daripada derivatif cenderung lebih sehat dan stabil, karena tidak terlalu rentan terhadap volatilitas ekstrem akibat ekspansi open interest yang berlebihan. Ini juga mencerminkan permintaan organik yang lebih kuat serta ketahanan pasar yang meningkat,” terangnya.

Sejak penurunan harga di awal bulan, para trader dengan posisi leverage mengalami pasang surut akibat fluktuasi pasar. Namun, data terbaru menunjukkan bahwa pasar kini mulai bergerak menuju fase yang lebih sehat dan berimbang.

Selanjutnya: Hati-Hati, Rasio NPL Perbankan Masih berpotensi Naik

Menarik Dibaca: 3 Fakta Tentang Pori-Pori Wajah, Benarkah Bisa Dihilangkan?




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×