kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Bitcoin Tembus Lagi US$100.000, Regulasi Kian Ramah Prospek Makin Cerah


Minggu, 11 Mei 2025 / 05:54 WIB
Bitcoin Tembus Lagi US$100.000, Regulasi Kian Ramah Prospek Makin Cerah
ILUSTRASI. Bitcoin akhirnya menembus level psikologis US$100.000. Kenaikan harga mata uang kripto paling populer ini akibat sejumlah katalis positif.REUTERS/Dado Ruvic/Ilustrasi


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - Bitcoin akhirnya menembus kembali level psikologis US$100.000. Kenaikan harga mata uang kripto paling populer kali ini akibat sejumlah katalis positif.

Selain masuknya dana lembaga-lembaga keuangan resmi, Bitcoin juga semakin terpapar regulasi pemerintahan yang semakin bersahabat.

Berdasarkan coinmarketcap, harga Bitcoin mencapai US$103,215 pada Jumat (9/5) pukul 21.22 WIB. Dalam 24 jam terakhir, Bitcoin naik 3,84%, sekaligus mendongkrak nilainya setinggi 6,49% dalam sepekan.

Bitcoin pertama kali menjebol batas psikologis US$100.000 pada 5 Desember 20245 lalu.

Sepanjang Januari 2025 Bitcoin sempat turun naik di sekitar batas sakral tersebut, sebelum akhirnya merosot sejak awal Februari. 

Baca Juga: Bitcoin Tembus US$ 100.000, Investor Mulai Beralih Aset Berisiko?

 

Analis Tokocrypto Fyqieh Fachrur menyebutkan beberapa pemicu keberhasilan Bitcoin menembus level psikologis US$100.000. 

Pertama, arus masuk dana institusional melalui ETF Bitcoin spot terbukti menjadi pendorong utama.

Peluncuran dan partisipasi aktif ETF spot, seperti BlackRock iShares Bitcoin Trust, mendorong pembelian Bitcoin dalam jumlah besar sehingga memperkecil pasokan di pasar.

Arus masuk dari investor institusi ini memberikan validasi dan dukungan modal yang signifikan sehingga mendorong harga Bitcoin naik.

"Bahkan tercatat bahwa ETF BlackRock telah menyerap hampir US$4 miliar Bitcoin, membantu harga menembus resistensi US$ 85.000 sebelumnya dan menekan posisi short," ujar Fyqieh kepada Kontan.co.id, Jumat (9/5).

Baca Juga: Bitcoin Berhasil Tembus Level Psikologis US$ 100.000, Ini Pendorongnya

Kedua, sentimen makroekonomi dan politik yang kondusif turut mengerek minat investor.

Misalnya, pengumuman Presiden Amerika Serikat (AS) yang mencapai kesepakatan dagang dengan Inggris memberikan sentimen positif bagi pasar global, termasuk kripto.

Optimisme perdagangan internasional ini, ditambah harapan pemangkasan suku bunga The Fed, membuat aset berisiko seperti Bitcoin lebih menarik.

Selain itu, kebijakan moneter Bank of England baru-baru ini yang memangkas suku bunga 0,25% menjadi 4,25% menambah likuiditas uang di pasar. Para investor berusaha mencari imbal hasil yang lebih tinggi.

Baca Juga: Steak ‘n Shake Menerima Pembayaran dengan Bitcoin Mulai 16 Mei 2025

Selanjutnya, faktor regulasi yang bersahabat. Legislator Missouri mengesahkan RUU yang menghapus pajak capital gain atas aset kripto. Kebijakan ini menunjukkan dukungan hukum terhadap kripto.

Bahkan Missouri dan satu negara bagian lain di Amerika Serikat telah melegalkan pembentukan cadangan Bitcoin strategis pemerintah daerah.

Regulator perbankan di AS pun semakin memberikan lampu hijau untuk mata uang kripto seperti Bitcoin.

OCC (Office of the Comptroller of the Currency) mengonfirmasi bank boleh menangani perdagangan kripto secara bertanggung jawab.

FDIC juga mengeluarkan panduan yang mengizinkan bank menyimpan aset kripto serta menawarkan layanan terkait kepada nasabah.

"Langkah-langkah ini membuka jalan adopsi kripto di sektor perbankan arus utama, menghilangkan banyak ketidakpastian yang sebelumnya membayangi industri," tambah Fyqieh.

Baca Juga: Bitcoin Tembus US$100.000! Investor Euforia Usai The Fed Tahan Suku Bunga

Dari sisi industri, sejumlah kabar positif menambah kepercayaan pasar terhadap Bitcoin dan konco-konconya.

Contohnya, Ethereum Foundation menggelontorkan dana lebih dari US$ 32 juta untuk mendanai 94 proyek pengembangan ekosistem pada kuartal I 2025.

Kemudian Ripple Labs akhirnya menyelesaikan sengketa hukum dengan SEC. SEC dan Ripple mencapai kesepakatan penyelesaian dengan Ripple setuju membayar denda US$ 50 juta dan SEC mencabut tuntutannya.

"Berakhirnya sengketa hukum selama bertahun-tahun ini memberikan kepastian regulasi bagi XRP dan pasar kripto secara umum, mengurangi ketakutan investor akan tindakan hukum di masa depan," lanjutnya.

Baca Juga: 8 Negara Pemilik Bitcoin Terbanyak di Dunia, Mayoritas Hasil Sitaan

Terakhir, faktor teknikal pasar turut mempercepat lonjakan harga.

Banyak trader yang memasang posisi short (bertaruh harga turun) di bawah level US$100.000 terpaksa melikuidasi posisinya saat Bitcoin menanjak cepat.

Data menunjukkan terdapat lebih dari US$3 miliar posisi short menumpuk di sekitar harga US$ 100.000.

Begitu Bitcoin melampaui level tersebut, gelombang short squeeze terjadi. Short seller panik membeli kembali Bitcoin untuk menutup kerugian sehingga mendorong harga kian tinggi secara cepat.

Dalam 24 jam setelah menembus US$ 100.000, likuidasi posisi short mencapai lebih dari US$ 118 juta, menambah tenaga bagi reli Bitcoin.

"Kombinasi suplai Bitcoin yang semakin terserap oleh institusi dan short squeeze menciptakan kondisi kelangkaan yang memicu kenaikan harga yang tajam," imbuhnya.

Selanjutnya: 9 Makanan Sehat Penurun Asam Lambung yang Layak Dicoba

Menarik Dibaca: 9 Makanan Sehat Penurun Asam Lambung yang Layak Dicoba



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×