kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.268   -34,00   -0,21%
  • IDX 7.864   72,69   0,93%
  • KOMPAS100 1.115   10,41   0,94%
  • LQ45 829   5,95   0,72%
  • ISSI 261   3,35   1,30%
  • IDX30 429   3,58   0,84%
  • IDXHIDIV20 492   3,92   0,80%
  • IDX80 124   1,07   0,87%
  • IDXV30 128   0,73   0,58%
  • IDXQ30 138   1,39   1,02%

Xi Jinping: China dan Brasil Bisa jadi Contoh Kemandirian di Negara Berkembang


Rabu, 13 Agustus 2025 / 07:53 WIB
Xi Jinping: China dan Brasil Bisa jadi Contoh Kemandirian di Negara Berkembang
ILUSTRASI. Presiden Tiongkok Xi Jinping telah mengisyaratkan bahwa Tiongkok dan Brasil bisa menjadi contoh kemandirian di negara-negara berkembang. Ken Ishii/Pool via REUTERS


Sumber: Al Jazeera | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Presiden Tiongkok Xi Jinping telah mengisyaratkan bahwa Tiongkok dan Brasil bisa menjadi contoh persatuan dan kemandirian di negara-negara berkembang. 

Mengutip Al Jazeera yang melansir laporan media pemerintah Tiongkok Xinhua, dalam panggilan telepon pada hari Senin (12/8/2025), Xi mengatakan kepada Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva bahwa Tiongkok siap bekerja sama dengan Brasil untuk menjadi model bagi negara-negara lain dan membangun dunia yang lebih adil dan planet yang lebih berkelanjutan.

Xi mengatakan kepada Lula bahwa hubungan Tiongkok-Brasil berada pada titik terbaiknya dalam sejarah. Dan penyelarasan strategi pembangunan kedua negara menunjukkan kemajuan yang mulus.

"Xi juga mengatakan bahwa Tiongkok mendukung rakyat Brasil dalam mempertahankan kedaulatan nasional mereka dan mendukung Brasil dalam menjaga hak dan kepentingannya yang sah, mendesak semua negara untuk bersatu dalam melawan unilateralisme dan proteksionisme dengan tegas," kata Xinhua.

Kantor pemerintahan Lula menyatakan bahwa kedua pemimpin sepakat tentang peran Kelompok 20 (G20) dan BRICS dalam mempertahankan multilateralisme, membahas upaya-upaya untuk menegosiasikan perdamaian antara Rusia dan Ukraina, dan berkomitmen untuk memperluas kerja sama ke sektor-sektor seperti kesehatan, minyak dan gas, ekonomi digital, dan satelit.

Baca Juga: AS dan China Perpanjang Gencatan Senjata Tarif, Hindari Lonjakan Bea Masuk 3 Digit

"Kedua presiden juga menekankan kesediaan mereka untuk terus mengidentifikasi peluang bisnis baru antara kedua negara," kata kantor pemerintahan Lula.

Lula juga menegaskan kembali pentingnya China bagi keberhasilan konferensi iklim dunia COP30 pada bulan November di Belem, Brasil.

Kedua pemimpin mengadakan diskusi tersebut di tengah upaya-upaya perdagangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mendorong seruan untuk kerja sama yang lebih besar di antara negara-negara berkembang, termasuk Tiongkok dan Brasil.

Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Reuters pekan lalu, Lula mengatakan bahwa ia berencana untuk menghubungi para pemimpin kelompok BRICS yang beranggotakan 10 negara, yang mencakup India dan Tiongkok, untuk membahas kemungkinan tanggapan terkoordinasi terhadap tarif AS.

Tonton: Trump Resmi Gandakan Tarif ke India Jadi 50%, China Kemungkinan Menyusul

Trump bulan lalu mengumumkan tarif 50% untuk barang-barang Brasil. Dan pada hari Senin Trump menandatangani perintah eksekutif yang memperpanjang penangguhan tarif 145% untuk barang-barang Tiongkok hingga November.

Tiongkok melampaui AS sebagai mitra dagang terbesar Brasil pada tahun 2009, dengan perdagangan dua arah tahun lalu mencapai US$ 188,17 miliar.

Selanjutnya: Rencana IPO Tunggu Aba-Aba Pengendali, Ini Fokus Pertamina Hulu Energi (PHE)

Menarik Dibaca: Pasar Menguat, Simak Rekomendasi Saham MNC Sekuritas (13/8)




TERBARU

[X]
×