Sumber: Associate Press | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Penyebaran virus Covid-19 di China semakin merebak. Salah satunya di kota timur laut Dalian. Kondisi tersebut mendorong pemerintah China memberlakukan karantina kepada hampir 1.500 mahasiswa di asrama dan hotel.
Melansir AP, perintah itu dikeluarkan pada Minggu (14/11/2021) setelah ditemukan puluhan kasus Covid-19 di sebuah universitas di Kota Zhuanghe. Akibatnya, ratusan mahasiswa dipindahkan ke hotel untuk diobservasi.
Siswa menghadiri kelas dari jarak jauh dan makanan mereka dikirim ke kamar mereka.
Lockdown atau penguncian adalah contoh terbaru dari pendekatan tanpa toleransi China terhadap wabah, yang telah membawa gangguan besar pada kehidupan dan mata pencaharian masyarakat.
Karantina, pengujian wajib, dan pembatasan perjalanan telah menjadi hal normal baru bagi mereka yang bahkan terjebak dalam wabah dari jarak jauh.
Baca Juga: Delta mengamuk, China terus berjuang melawan wabah baru COVID-19
Tingkat vaksinasi di China termasuk yang tertinggi di dunia. Bahkan pihak berwenang telah mulai memberikan suntikan booster saat musim dingin tiba.
Kebijakan tersebut mendapat sedikit perlawanan dari masyarakat. Akan tetapi, pembunuhan terhadap anjing peliharaan orang yang dikarantina oleh petugas kesehatan yang terjadi baru-baru ini, menyebabkan gelombang protes secara online.
Insiden yang terjadi di pusat kota Shangrao mendorong pihak berwenang setempat untuk mengeluarkan pernyataan yang mengatakan pemilik hewan peliharaan dan petugas kesehatan telah "mencapai kata sepakat".
Baca Juga: Muncul kluster baru COVID-19, Beijing lockdown perumahan dan perkantoran