kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Wabah corona di Italia kian mengerikan, jumlah korban meninggal tembus 10.000 orang


Minggu, 29 Maret 2020 / 06:23 WIB
Wabah corona di Italia kian mengerikan, jumlah korban meninggal tembus 10.000 orang
ILUSTRASI. Imam memberkati jenazah korban meninggal akibat virus corona di Italia


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - MILAN. Wabah virus corona di Italia makin mengerikan. Korban kematian akibat wabah corona di Italia sudah menembus lebih dari 10.000 orang pada Sabtu (28/3).

Jumlah kematian yang makin membesar ini membuat perpanjangan masa penguncian atau lockdown seluruh wilayah Italia hampir pasti akan dilakukan.

Para pejabat Italia yang dukutip Reuters mengatakan, sebanyak 889 orang meninggal dalam sehari di hari Sabtu, penghitungan harian tertinggi kedua sejak epidemi corona muncul di Italia pada 21 Februari 2020. Total, jumlah korban tewas di Italia akibat wabah corona telah mencapai 10.023 jiwa.

Baca Juga: Mengapa tingkat kematian akibat corona di Italia paling tinggi?

Sementara, kasus yang dikonfirmasi positif meningkat sekitar 6.000 kasus menjadi 92.472 kasus, jumlah kasus kedua tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat (AS).

Para pejabat mengatakan jumlah itu akan lebih buruk tanpa langkah lockdown secara nasional.

“Tanpa langkah-langkah ini, kita akan melihat angka yang jauh lebih buruk dan layanan kesehatan kita akan berada dalam keadaan yang jauh lebih dramatis. Kami akan berada dalam situasi yang tidak berkelanjutan, ”kata Angelo Borelli, Kepala Perlindungan Sipil Italia yang setiap hari membacakan angka korban corona kepada media.

Italia, negara Barat pertama yang memberlakukan pembatasan ketat pada pergerakan manusia setelah mengungkap wabah corona sejak lima minggu lalu. Sejak itu Italia semakin memperketat pergerakan penduduk.

Italia berencana melonggarkan kebijakan itu mulai Jumat pekan depan. Namun melihat jumlah korban terus berjatuhan, rencana itu memudar dengan cepat.

"Ada elemen yang membuat kami percaya bahwa semua berakhirnya ketentuan 3 April harus ditunda," kata Menteri Perindustrian Italia Stefano Patuanelli mengatakan kepada stasiun televisi Italia Rai.

Wilayah Lombardy, yang telah menanggung penyebaran terburuk, mencatat 542 kematian baru, sehingga jumlah totalnya menjadi 5.944 orang.

Baca Juga: Cerita leganya warga Wuhan bisa kembali usai lockdown dibuka



TERBARU

[X]
×