Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - HAMBURG – Industri pertanian dan pangan Jerman diperkirakan mengalami kerugian bisnis sekitar 1 miliar euro akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang pertama kali muncul dalam hampir 40 tahun. Hal ini disampaikan oleh Ketua Asosiasi Koperasi Petani Jerman, Joerg Migende, kepada media lokal pada Kamis.
Wabah PMK diumumkan Jerman pada 10 Januari lalu, ditemukan pada kawanan kerbau air di pinggiran Berlin, wilayah Brandenburg. Penyakit ini, meskipun tidak berbahaya bagi manusia, sangat menular di antara hewan ternak.
Baca Juga: Liga Sepak Bola Jerman Meraup 4,5 Miliar Euro dari Lelang Hak Siar
Langkah penanganan untuk membendung penyebaran penyakit ini sering kali melibatkan larangan impor produk daging dan susu dari negara yang terdampak. Dalam minggu ini, negara seperti Inggris, Korea Selatan, dan Meksiko telah memberlakukan larangan impor terhadap produk-produk asal Jerman.
"Sepanjang rantai nilai, kami memperkirakan kerugian penjualan lebih dari 1 miliar euro," ujar Migende dalam program televisi ARD-Hauptstadtstudio. Ia menambahkan bahwa dampak ekonomi dari wabah PMK ini tampaknya akan "sangat besar."
Data dari Badan Pengembangan Pertanian dan Hortikultura Inggris menunjukkan bahwa antara Januari dan Oktober 2024, Inggris mengimpor daging babi Jerman senilai 448 juta pound (US$ 545 juta) dan produk susu senilai 283 juta pound.
Baca Juga: IKEA Raih Kenaikan Laba Jadi 2,3 Miliar Euro per Agustus, Berkat Strategi Ini
Otoritas Jerman terus melakukan pengujian terhadap hewan-hewan di zona karantina wilayah Brandenburg pada Kamis, meskipun hasil pengujian masih dinantikan.
Sementara itu, Komisi Eropa, sebagai badan eksekutif Uni Eropa, mengatakan bahwa mereka terus berkoordinasi dengan otoritas Jerman. Upaya Jerman untuk menghentikan penyebaran PMK diharapkan dapat memungkinkan penerapan prinsip regionalisasi.
Di bawah aturan ini, pembatasan penjualan produk daging dan susu hanya berlaku untuk wilayah tempat penyakit dikonfirmasi, sementara produk dari wilayah lain di negara yang sama tetap dapat dijual di dalam Uni Eropa.