Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SYDNEY/LONDON. Kasus infeksi virus korona global melonjak melewati angka 15 juta pada hari Rabu (22/7/2020).
Menurut perhitungan Reuters, di Amerika Serikat, yang memiliki jumlah kasus terbanyak di dunia dengan 3,91 juta infeksi, Presiden Donald Trump memperingatkan: "Sayangnya, itu mungkin akan menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik."
Lima negara teratas dengan jumlah kasus terbanyak adalah Brasil, India, Rusia, dan Afrika Selatan. Namun, penghitungan Reuters menunjukkan penyakit ini mengalami kenaikan tercepat di Amerika, yang menyumbang lebih dari setengah infeksi dunia dan setengah angka kematian.
Baca Juga: Zona corona di Jawa Barat Rabu 22 Juli mayoritas rendah alias kuning
Menurut penghitungan Reuters, berdasarkan laporan resmi, secara global tingkat infeksi baru tidak menunjukkan tanda-tanda melambat.
Setelah kasus Covid-19 pertama dilaporkan di Wuhan, China, pada awal Januari, dibutuhkan sekitar 15 minggu untuk mencapai angka 2 juta kasus. Sebaliknya, hanya butuh delapan hari untuk mendaki di atas 15 juta dari 13 juta yang dicapai pada 13 Juli.
Pakar kesehatan menekankan bahwa data resmi hampir pasti tidak melaporkan infeksi dan kematian yang sebenarnya, terutama di negara-negara dengan kapasitas pengujian terbatas.
Baca Juga: Ada 139 orang meninggal, Indonesia catat rekor kematian harian akibat corona
Menurut data WHO, jumlah resmi kasus virus corona pada Rabu mencapai 15.009.213. Angka ini tiga kali lipat lebih tinggi dari jumlah penyakit influenza berat yang dicatat setiap tahun. Sementara, jumlah kematian lebih dari 616.000 kasus dalam tujuh bulan terakhir, yang mendekati kisaran atas kematian influenza tahunan.
Dengan gelombang pertama virus corona yang masih memuncak di beberapa negara dan kebangkitan jumlah kasus di negara lain, sejumlah negara menerapkan kembali langkah-langkah jarak sosial yang ketat. Sementara, sejumlah negara lain melonggarkan pembatasan.