Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Walau situasi ekonomi global belum stabil, sederet perusahaan di Eropa dan Amerika Serikat (AS) mulai menjajaki rencana penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Melansir artikel Reuters, Jumat (19/6) lalu perusahaan ritel AS Albertsons misalnya menargetkan total penggalangan dana lewat IPO mencapai US$ 1,32 miliar.
Dalam keterangan resminya, perusahaan menyatakan pemegang saham beberapa pemegang saham menawarkan 65,8 jtua lembar saham dengan harga indikatif dari US$ 18 hingga US$ 20 per saham. Melalui aksi korporasi ini, valuasi Albertsons diperkirakan akan menyentuh US$ 11,61 miliar berdasarkan pada jumlah saham beredar termasuk preferen konversi tertentu.
Baca Juga: Pejabat India klaim setidaknya 40 tentara China meninggal saat bentrok di perbatasan
Penjamin emisi IPO memiliki opsi untuk memborong 9,9 juta saham tambahan. Dengan ini, maka rencana IPO ditaksir bakal meraup US$ 1,51 miliar.
Operator dari toko ritel di AS, pewaralaba Safeway dan toko bahan makanan Von ini memang telah mengajukan dokumen untuk IPO pada bulan Maret lalu. Rencana ini sempat mundur lantaran kondisi pasar yang dinilai memburuk dan tidak mendukung perusahaan sejenis ini untuk go public.
Albertsons didukung oleh Cerbereus Capital Management LP, perusahaan pembelian yang dikendalikan oleh miliarder Stephen Feinberg. Pihak perusahaan pada Kamis, pekan lalu mengatakan pihaknya bakal mendaftarkan sahamnya di New York Stock Exchange (NYSE) di bawah simbol ACI. BofA Securities, Goldman Sachs, J.P. Morgan dan Citigroup adalah penjamin emisi utama untuk penawaran ini.
Di Eropa, perusahaan pembuat filter asal Italia GVS.MI mencatatkan kenaikan tajam lebih dari 20% dalam debut pasar saham mereka pada hari Jumat (19/6), memberikan dorongan pasar listing di Eropa selama masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Dikenal dingin dan galak, Kim Yo Jong disiapkan untuk jadi suksesor Kim Jong Un?
Keputusan ini dilakukan dalam waktu yang sama dengan debut JDE Peet di akhir Mei 2020. Hal ini menunjukkan bahwa kesepakatan untuk melantai di busa bisa dilakukan secara virtual, dengan kunjungan tempat GVS digantikan dengan klip video dari pabrik mereka, dan pertemuan dengan manajemen dilakukan secara daring.