kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,20   -3,35   -0.37%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Warga Inggris dilanda panic buying, supermarket terpaksa lakukan pembatasan


Rabu, 18 Maret 2020 / 16:19 WIB
Warga Inggris dilanda panic buying, supermarket terpaksa lakukan pembatasan
ILUSTRASI. FILE PHOTO - A woman shops at a Sainsbury's store in London, Britain October 11, 2016. REUTERS/Neil Hall/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD PACKAGE - SEARCH BUSINESS WEEK AHEAD 16 JANUARY FOR ALL IMAGES


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  LONDON. Panic buying (panik belanja) di Inggris meningkat pada hari Rabu. Sejumlah rak di supermarket mulai kosong karena warga yang khawatir adanya isolasi atawa lockdown. 

Akibatanya warga Inggris mulai menimbun stok mankanan. Kondisi ini mendorong supermarket Tesco dan Sainsbury membatasi pembelian.

Mengutip Reuters, Rabu (18/3), Perdana Menteri Boris Johnson, yang mendapat kritik karena bertindak terlalu lambat dan terlalu hati-hati untuk mengatasi wabah virus coroana mengatakan pada hari Selasa bahwa tidak ada alasan untuk menimbun bahan makanan dan bahwa persediaan makanan aman.

Baca Juga: Malaysia lockdown, pemerintah: Corona lebih berbahaya dari tsunami

Namun, di supermarket-supermarket, para pembeli ketakutan. Lorong-lorong rak di Supermarket dibiarkan kosong hanya tinggal es krim dan coklat telur Paskah yang tersisa di banyak toko besar.

Terlihat juga antrian panjang dan berliku di beberapa supermarket pada hari Rabu, kata wartawan Reuters. "Semakin buruk," kata seorang sumber di salah satu kelompok supermarket utama Inggris.

Sainsbury menerapkan pembatasan pembelian untuk mencegah panic buying. Sementara Tesco memungkinkan pembeli untuk belanja hanya dua bungkus barang-barang tertentu seperti pasta kering, tisu toilet dan susu panjang umur (long life milk).

Baca Juga: Malaysia resmi memulai isolasi (lockdown) selama dua pekan, begini kondisinya

Pedagang besar Inggris, termasuk pemimpin pasar Tesco, Sainsbury, Asda, dan Morrisons, bersama dengan toko diskon Aldi dan Lidl, telah berjuang selama lebih dari seminggu untuk menjaga rak-rak di supermarket mereka tetap penuh.

"Kami memiliki cukup makanan yang masuk ke dalam sistem, tetapi membatasi penjualan sehingga tetap di rak lebih lama dan dapat dibeli oleh sejumlah besar pelanggan," kata Kepala Eksekutif Sainsbury, Mike Coupe dalam sebuah surat kepada pelanggan.

Aldi pada hari Senin menjadi penjual bahan makanan Inggris pertama yang memperkenalkan penjatahan, membatasi pelanggan untuk membeli empat item dari satu produk selama setiap kunjungan.

Morrisons mengingatkan bahwa itu menghadapi masa-masa yang luar biasa.

Baca Juga: Melihat ketersediaan stok beras di tengah pembatasan pembelian

"Kami saat ini menghadapi tantangan dan ketidakpastian yang belum pernah terjadi sebelumnya terkait dengan COVID-19," kata ketua perusahaan Andrew Higginson, dan CEO-nya David Potts.

Pengelola supermarket mengatakan sedang bekerja sama dengan pemasok untuk menjaga makanan tetap bergerak melalui sistem dan membuat lebih banyak pengiriman ke toko-toko untuk memenuhi kembali rak-rak yang kosong.

Pasokan bahan makanan juga dikatakan masih disuplai dari Eropa, meskipun ada lockdown di Italia, Spanyol dan Prancis.

Seorang eksekutif mengatakan pemerintah baru saja mulai memahami dahsyatnya krisis bagi industri.

Baca Juga: Perlombaan produksi vaksin corona dimulai, China tak mau kalah dari AS

"Mereka dalam mode pertanyaan, mereka tentu tidak memberitahu kami mode apa pun. Mereka berusaha memahami apa yang kita lihat daripada menyuruh kita melakukan sesuatu yang spesifik. "

Sumber kedua menambahkan: "Pemerintah mengajukan pertanyaan, mendengarkan dan merencanakan, tetapi kami akan menghargai sedikit lebih banyak bantuan untuk membuat semuanya bergerak."

Sumber itu mengatakan pemerintah dapat membantu dengan melonggarkan pembatasan jam pengemudi dan melonggarkan peraturan tentang Kode Praktek Pengadaan Bahan Makanan (GSCOP) yang memperlambat industri.




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×