Sumber: Financial Tim | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KIEV. Ribuan warga Ukraina turun ke jalan di kawasan Kiev pada Sabtu (30/11) sore. Mereka melakukan aksi pembangkangan yang ditujukan kepada Presiden Ukraina Viktor Yanukovich, setelah polisi anti huru hara secara brutal membubarkan aksi ratusan demonstran pendukung pro Uni Eropa dari pusat kota pada Sabtu pagi. Kejadian tersebut menyebabkan puluhan orang terluka. Selain itu, sekitar 30 aktivis juga ditahan.
Ribuan warga Ukraina secara spontan bergabung di kawasan Kiev dengan membawa kendaraan mereka. Para demonstran membunyikan klakson di depan Kantor Pusat Pemerintahan dengan mengibarkan bendera Ukraina dan Uni Eropa.
"Ini merupakan awal dari revolusi," jelas Andriy Nesterenko, pengusaha swasta.
Selain itu, dengan berjalan kaki, para pengunjuk rasa juga memblokir jalan di sepanjang Khreshchatyk, jalanan utama Ukraina dengan meneriakkan: "Revolusi, revolusi. Kemenangan bagi Ukraina. Kemenangan bagi pahlawan. Tendang para bandit."
Demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat bawah ini didukung oleh partai oposisi. Aksi ini juga menandai aksi protes jalanan yang sudah berlangsung selama 10 hari di Ukraina.
Kemarahan publik dipicu oleh kecurigaan masyarakat bahwa Yanukovich mundur dari rencana integrasi Ukraina ke Uni Eropa. Sebaliknya, dia malah menunjukkan hubungan yang dekat dengan Rusia.