Sumber: Yahoo Finance,South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
China mengatakan pada Februari bahwa mereka akan menghancurkan dan mendisinfeksi uang tunai dari rumah sakit, bus, dan pasar di daerah-daerah yang sangat terpengaruh oleh coronavirus.
Cabang bank sentral China di Guangzhou mengatakan akan menghancurkan semua uang kertas yang dikumpulkan oleh rumah sakit, pasar basah dan bus untuk memastikan keamanan transaksi tunai saat negara itu berjuang melawan wabah virus corona.
Baca Juga: Catat! Pemerintah larang wisatawan asing dari tiga negara ini masuk ke Indonesia
Media berita keuangan Caixin melaporkan pada hari Sabtu bahwa para pejabat di cabang People's Bank of China (PBOC) di kota selatan memerintahkan agar semua mata uang kertas dari sektor dengan paparan tinggi terhadap virus corona
ditarik untuk dihancurkan.
South China Morning Post memberitakan, bank-bank komersial di provinsi harus mengesampingkan uang kertas dari sektor-sektor ini, melakukan disinfeksi, lalu menyerahkannya ke PBOC.
Baca Juga: Hadapi corona, China sudah siapkan dana US$ 16 miliar
Perintah itu datang setelah Fan Yifei, wakil gubernur bank sentral, mengatakan bahwa 600 miliar yuan (US$ 85,6 miliar) uang kertas baru telah didistribusikan ke seluruh negeri sejak 17 Januari, termasuk 4 miliar yuan (US $ 572 juta) dalam bentuk baru.
Bank sentral mengatakan bahwa secara umum akan menggunakan suhu tinggi atau sinar ultraviolet untuk mendisinfeksi uang tunai, dan menyimpan mata uang selama lebih dari 14 hari sebelum memasukkannya kembali ke dalam sirkulasi.
Telegraph yang berbasis di Inggris melaporkan bahwa Bank of England mengatakan tidak akan mengikuti rencana China dan mendisinfeksi uang tunai.