Sumber: Yahoo Finance | Editor: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Warren Buffett dikenal luas sebagai “Sang Dukun dari Omaha” berkat rekam jejaknya dalam dunia investasi. CEO Berkshire Hathaway ini berhasil mengumpulkan kekayaan lebih dari US$160 miliarberkat strategi bisnis yang hati-hati, disiplin, serta penuh perhitungan.
Filosofinya yang menekankan kehati-hatian dan kesabaran membuat banyak orang menjadikannya panutan.
Namun, dilansir dari Yahoo Finance, tidak ada investor yang benar-benar sempurna. Bahkan Buffett sendiri pernah melewatkan peluang besar atau membuat keputusan investasi yang tidak sesuai harapan.
Baca Juga: Daftar Hari Besar 29 September: Ada Hari Sarjana Nasional hingga Jantung Sedunia
Menariknya, beberapa di antara keputusan tersebut justru berlawanan dengan langkah investor lain yang lebih berani. Berikut adalah lima investasi yang terlewat atau kurang tepat menurut Warren Buffett.
1. Amazon
Buffett mengakui bahwa dirinya melakukan “kebodohan” karena terlambat berinvestasi di Amazon. Ia baru membeli saham perusahaan ini pada 2019 senilai 900 juta dolar AS, padahal Amazon sudah berkembang pesat sejak awal berdirinya.
Buffett menyebut bahwa ia gagal melihat potensi raksasa e-commerce tersebut lebih awal, yang kini menjadi salah satu perusahaan paling berharga di dunia.
2. ConocoPhillips
Kehati-hatian Buffett terkadang justru merugikannya. Pada 2008, ia meningkatkan kepemilikan saham ConocoPhillips dari 17,5 juta menjadi 84 juta lembar ketika harga saham berada di puncaknya.
Sayangnya, tidak lama setelah itu harga saham sektor energi jatuh dan membuat Berkshire Hathaway kehilangan sekitar 1,5 miliar dolar AS akibat keputusan tersebut.
3. Dexter Shoe Company
Pada 1993, Buffett membeli Dexter Shoe Company senilai 433 juta dolar AS menggunakan saham Berkshire Hathaway, bukan uang tunai.
Namun, perusahaan sepatu tersebut kalah bersaing dengan produk impor dan runtuh pada 2001. Kesalahan terbesar adalah penggunaan saham sebagai alat pembayaran, yang jika tidak dilakukan akan bernilai hampir 18 miliar dolar AS saat ini.
Buffett bahkan menyebutnya sebagai “investasi terburuk” sepanjang kariernya.
Tonton: Tunggu Perekonomian Kondusif, Menkeu Tunda Penerapan Pajak Toko Online
4. Google
Meski sudah memahami betapa pentingnya Google untuk bisnis iklan Geico (anak usaha Berkshire Hathaway), Buffett melewatkan kesempatan berinvestasi di perusahaan teknologi ini.
Ia mengaku kurang memahami dunia teknologi pada saat itu, sehingga gagal melihat potensi jangka panjang dari mesin pencari terbesar di dunia tersebut.
5. Maskapai Penerbangan
Pada 2016, Buffett membeli 10% saham di empat maskapai besar Amerika Serikat: American Airlines, Delta Air Lines, Southwest Airlines, dan United Airlines. Keputusan itu sempat membuahkan keuntungan pada 2019.
Namun, pandemi COVID-19 yang melanda pada 2020 menghantam industri penerbangan, memaksa Buffett menjual saham-saham tersebut dengan kerugian sekitar 3 miliar dolar AS. Ironisnya, jika menunggu hingga 2021, ia bisa saja meraih keuntungan besar saat saham maskapai rebound.
Warren Buffett tetap dikenal sebagai salah satu investor paling sukses sepanjang masa, meskipun beberapa langkahnya tidak selalu tepat. Kisah di atas menjadi pengingat bahwa bahkan investor terbaik pun bisa melewatkan peluang besar.