Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Investor legendaris Warren Buffett membahas dampak ekonomi dari tarif yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump.
Hal tersebut Buffett ungkapkan dalam wawancara media langka yang dipublikasikan pada hari Minggu (2/3/3035).
Melansir Fox News, Buffett diwawancarai oleh Norah O'Donnell dari CBS News sebagai bagian dari dokumenter tentang penerbit Washington Post Katharine Graham. Dan CEO Berkshire Hathaway yang legendaris itu berbicara tentang dampak ekonomi dari tarif yang akan diberlakukan pemerintahan Trump.
"Tarif sebenarnya, kami sudah punya banyak pengalaman dengan tarif. Tarif merupakan tindakan perang sampai taraf tertentu," kata Buffett.
Dia menambahkan, "Seiring waktu, tarif menjadi pajak atas barang. Maksud saya, Peri Gigi tidak membayarnya!" Buffett bercanda.
"Lalu apa? Anda selalu harus mengajukan pertanyaan itu dalam ilmu ekonomi. Anda selalu berkata, 'Lalu apa?'" kata Buffett lagi.
Baca Juga: Warren Buffett Ungkap 1 Sektor yang Bisa Beri Dividen Konsisten untuk Pemegang Saham
Pernyataan Buffett muncul saat tarif 25% yang direncanakan Presiden Donald Trump untuk barang impor dari Meksiko dan Kanada diharapkan mulai berlaku pada hari Selasa, bersama dengan tarif tambahan 10% untuk barang-barang Tiongkok, kecuali jika ada penundaan di menit-menit terakhir oleh Gedung Putih.
Trump telah mengusulkan pembentukan "External Revenue Service" untuk memungut tarif tersebut, yang menurutnya dibayarkan oleh pihak-pihak di luar negeri.
Namun, perusahaan-perusahaan impor bertanggung jawab untuk membayar biaya tarif tersebut, yang saat ini dipungut oleh badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS.
O'Donnell bertanya kepada Buffett tentang kondisi ekonomi AS, tetapi ia menolak untuk membahasnya secara langsung.
"Yah, saya pikir itu adalah topik yang paling menarik di dunia, tetapi saya tidak akan membicarakannya, saya tidak bisa membicarakannya. Saya benar-benar tidak bisa," katanya.
Baca Juga: Warren Buffett: 1 Pilihan yang Membedakan Orang Maju dengan Orang yang Gagal