Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - OMAHA. Awal tahun 2019 ini menandai 52 tahun sejak Warren Buffett pertama kali masuk ke industri asuransi. Cara awalnya sederhana. Dia membayar US$ 8,6 juta dollar untuk mengakuisisi National Indemnity. Di permukaan, transaksi ini tidak terlihat istimewa. National bernilai US$ 6,7 juta, jadi Buffett membayar premi US$ 1,9 juta untuk mengendalikan perusahaan. Tetapi mengendalikan perusahaan bukanlah tujuan utamanya.
Yang benar-benar dicari Buffett adalah float yang dimiliki National, yakni uang tunai yang dikendalikan perusahaan sebagai hasil dari jeda alami antara menerima premi dan kebijakan pembayaran. Pada saat itu, National Indemnity mengendalikan US$ 19,4 juta float- di mana dia telah mengumpulkan banyak premi dan belum menerima klaim pelanggan.
Buffett mengendalikan float tersebut. Alih-alih memasukkannya ke dalam investasi yang aman dengan hasil rendah -seperti yang biasanya dilakukan oleh perusahaan asuransi- Buffett memulai langkahnya saat ini dengan menginvestasikan uang orang lain ke dalam investasi dengan hasil lebih tinggi. Dana tersebut adalah milik nasabah, tentu saja, tetapi untungnya adalah milik Berkshire Hathaway.
Baca Juga: Warren Buffett: Saham jauh lebih menarik dari obligasi
Hingga hari ini, National Indemnity merupakan anak perusahaan dari Berkshire Hathaway. Buffett lebih suka memiliki atau mengendalikan perusahaan asuransi secara langsung, daripada berinvestasi di saham, karena kepemilikan datang dengan kontrol atas float - dan float Berkshire berjumlah US$ 114,5 miliar pada akhir 2017. Namun, sebagian uang itu diinvestasikan di perusahaan asuransi, dan saat ini ada dua perusahaan asuransi dalam portofolio Buffett.
Baca Juga: Formula Buffett: Pergi tidur dalam kondisi lebih cerdas ketimbang saat bangun
Siapa saja mereka?