Sumber: Businessinsider | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - OMAHA. Banyak warga Amerika yang cemas, siapa pun yang menang dalam pemilihan presiden AS kali ini, bakal terjadi kekacauan. Namun, hal itu tidak berlaku bagi investor kawakan Warren Buffett.
Melansir Business Insider, Buffett mengaku tidak terlalu khawatir tentang pemilihan presiden AS yang berlangsung Selasa (3/11/2020).
"Dalam setiap pemilihan, Anda akan membuat orang-orang merasa dunia akan segera berakhir dan (bertanya) bagaimana ini bisa terjadi," kata investor miliarder dan CEO Berkshire Hathaway pada pertemuan tahunan perusahaannya pada 2018, menurut transkrip di Sentieo , situs penelitian keuangan.
"Beberapa kali dalam hidup saya, orang merasa negara ini lebih terpecah dari sebelumnya," lanjut Buffett. "Saya telah melalui periode di mana orang-orang yang saya kenal dan kagumi berpikir bahwa karena partai lain berkuasa, maka tidak akan pernah ada pemilihan lagi."
Baca Juga: 6 Jurus jitu Warren Buffett untuk jadi miliarder ini bisa ditiru
Namun, investor tersebut menekankan bahwa dia hidup di bawah pemerintahan 14 dari 44 presiden AS (dia menolak untuk menghitung Grover Cleveland dua kali). Dan, menurutnya, ekonomi AS semakin makmur seiring berjalannya waktu.
Meskipun akan selalu ada banyak ketidaksepakatan, kata Buffett, model Amerika "benar-benar berhasil."
Pimpinan Berkshire ini menyoroti peningkatan enam kali lipat dalam PDB per kapita selama masa hidupnya. Hasilnya, kata Buffett, jutaan warga Amerika menikmati kualitas hidup yang lebih baik daripada John D. Rockefeller Sr. - orang terkaya di dunia saat Buffett masih kecil.
Baca Juga: Warren Buffett sebut kesombongan intelektual hambat seseorang mencapai kesuksesan
Wall Street memperingatkan bahwa pemilu kali ini dapat memicu kekacauan pasar saham yang berkepanjangan - yang jauh lebih buruk daripada kondisi setelah tahun 2016.
Business Insider memberitakan, keyakinan Buffett terhadap masa depan AS yang lebih cerah tetap tidak tergoyahkan tersebut mungkin bisa membantu menjelaskan mengapa dia tidak mendukung Biden, meskipun dia melakukan penggalangan dana untuk Barack Obama, berkampanye untuk Hillary Clinton, dan menyerang Trump di masa lalu.
Baca Juga: Warren Buffett sebut setiap orang bisa sukses besar bila membangun kebiasaan ini
Investor kawakan ini mungkin telah memutuskan bahwa manfaat mendukung Biden bisa mendorong risiko boikot bisnis Berkshire. Buffett sepertinya cukup yakin, AS akan baik-baik saja, siapa pun nanti yang keluar jadi pemenang.