Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Mendeklarasikan dirinya sebagai "presiden hukum dan ketertiban", Presiden AS Donald Trump berjanji pada hari Senin untuk mengembalikan ketertiban di Amerika dengan menggunakan kekuatan militer jika kekerasan terus meluas.
Melansir Reuters, pihak kepolisian tampak menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan demonstran damai di dekat Gedung Putih pada hari Senin.
Para penegak hukum, termasuk petugas yang menunggang kuda, mengamankan demonstran di Lafayette Park, yang terletak di seberang jalan Gedung Putih ketika Trump membuat pernyataannya dari Rose Garden.
Baca Juga: Protes ke Zuckerberg, karyawan Facebook mogok kerja dan berpaling ke Twitter
Presiden berjanji untuk mengakhiri enam malam penjarahan dan kekerasan di kota-kota besar di seluruh negara "sekarang". Dia mengatakan bahwa ia akan mengerahkan militer AS jika gubernur negara bagian menolak memanggil Garda Nasional.
"Walikota dan gubernur harus membangun kehadiran penegakan hukum yang luar biasa sampai kekerasan berhasil diatasi," kata Trump seperti yang dilansir Reuters.
Dia menambahkan, "Jika sebuah kota atau negara bagian menolak untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan dan properti penduduk mereka, maka saya akan mengerahkan militer Amerika Serikat dan dengan cepat menyelesaikan masalah bagi mereka."
Baca Juga: Tensi geopolitik dan demo kasus George Floyd bakal bikin ekonomi kian suram
Ketika tindakan polisi terhadap para pengunjuk rasa memberinya jalan yang aman, Trump berjalan dari Gedung Putih ke Gereja Episkopal St. John di dekatnya bersama dengan pejabat lain termasuk Jaksa Agung AS William Barr. Trump berpose untuk foto sambil memegang Alkitab.
Pasukan keamanan yang bergerak melawan demonstran di Gedung Putih termasuk polisi militer Garda Nasional, Dinas Rahasia, polisi Departemen Keamanan Dalam Negeri serta polisi Distrik Columbia.