CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Washington memperpanjang jam malam! Militer dikerahkan di kota-kota besar AS


Senin, 01 Juni 2020 / 11:06 WIB
Washington memperpanjang jam malam! Militer dikerahkan di kota-kota besar AS
ILUSTRASI. Unjuk rasa kasus Minneapolis. REUTERS/Eric Thayer


Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Situasi di Amerika Serikat tampak mencekam. Belasan kota besar di seluruh Amerika Serikat memperpanjang jam malam hingga Minggu (31/5/2020) malam. Banyak tentara penjaga nasional dikerahkan, seiring langkah AS yang tengah bersiap untuk menghadapi kerusuhan lebih lanjut setelah terjadi ledakan bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa.

Melansir South China Morning Post, konfrontasi antara pengunjuk rasa dan polisi dan penjarahan terus berlangsung. Para pemimpin daerah mengimbau warga agar melakukan aksi protes yang konstruktif terkait kemarahan mereka atas kematian seorang pria kulit hitam yang tidak bersenjata.

Di kota-kota besar seperti Washington, Los Angeles, Houston dan Minneapolis, yang telah menjadi pusat kerusuhan, pemberlakuan jam malam pun diperpanjang.

Baca Juga: Kota-kota besar AS dilanda kecemasan, aksi kerusuhan masih membara

Aksi protes yang paling mendapat perhatian penuh adalah aksi yang terjadi di luar ibukota negara bagian tepatnya di kota kembar St Paul, Minneapolis. Di wilayah ini, ribuan orang berkumpul sebelum akhirnya berbaris di jalan raya.

"Kami memiliki putra hitam, saudara hitam, teman kulit hitam, kami tidak ingin mereka mati. Kami lelah dengan kejadian ini, generasi ini tidak memilikinya, kami lelah penindasan,” kata Muna Abdi, seorang wanita kulit hitam berusia 31 tahun yang bergabung dalam aksi protes, kepada South China Morning Post.

Baca Juga: Banyak aksi penjarahan pasca kerusuhan Minneapolis, peritel AS kembali tutup tokonya

"Saya ingin memastikan dia tetap hidup," tambahnya yang mengacu pada putranya yang berusia tiga tahun.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×