Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - PARIS. Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) menilai kemunculan wabah flu burung di Eropa dan Asia dalam beberapa bulan terakhir adalah tanda bahwa virus tersebut telah menyebar lagi dengan cepat.
Dilansir dari Reuters, OIE pada hari Senin (15/11) melaporkan wabah kembali muncul di sebuah peternakan di Chungcheongbuk-do, Korea Selatan. Sebagai tindak pencegahan, sebanyak 770.000 ekor ternak telah dimusnahkan.
Sebelum Korea Selatan, Jepang telah terlebih dahulu melaporkan kasus serupa pekan lalu. Kementerian Pertanian Jepang pada hari Rabu (10/11) melaporkan bahwa sekitar 143.000 ekor ayam petelur langsung dimusnahkan di peternakan di kota Yokote di Prefektur Akita.
Kementerian juga menetapkan zona terlarang dengan radius hingga 10 km dari peternakan.
Baca Juga: Sekitar 143.000 ayam petelur di Jepang dimusnahkan akibat wabah flu burung
Sementara itu, China telah melaporkan 21 infeksi flu burung pada manusia dengan subtipe H5N6 sepanjang tahun ini. Jumlahnya lebih banyak dari pada total kasus yang ada di tahun 2020.
Di benua Eropa, Norwegia baru-baru ini juga melaporkan kasus flu burung H5N1 di wilayah Rogaland. OIE mencatat bahwa virus ada di setidaknya 7.000 ekor burung.
Pemerintah Belgia juga telah mengumumkan peningkatan risiko flu burung di negaranya. Sebagai langkah awal, semua unggas telah diminta untuk disimpan di dalam rumah mulai Senin.
Kebijakan tersebut menyusul ditemukannya varian flu burung yang sangat patogen pada angsa liar di dekat Antwerpen.
Di Polandia, kasus terbaru muncul di sebuah peternakan dan memaksa dilakukannya pemusnahan 650.000 ekor unggas. Prancis, Belanda, dan Inggris adalah beberapa negara Eropa lain yang juga telah melaporkan kasus flu burung tahun ini.