kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Waspada! WHO: Dunia berada dalam fase baru pandemi corona dan berbahaya


Jumat, 19 Juni 2020 / 23:50 WIB
Waspada! WHO: Dunia berada dalam fase baru pandemi corona dan berbahaya
ILUSTRASI.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Pandemi virus corona baru semakin cepat, dengan 150.000 kasus anyar pada Kamis (18/6). Ini angka tertinggi dalam satu hari dan hampir separuhnya di Amerika, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Dunia berada dalam fase baru dan berbahaya," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Jumat (19/6), seperti dikutip Reuters. "Virus ini masih menyebar cepat, masih mematikan, dan kebanyakan orang masih rentan".

Lebih dari 8,53 juta orang terinfeksi oleh virus corona baru secara global dan 453.834 meninggal, mengacu perhitungan Reuters hingga Jumat (19/6).

Baca Juga: Bencana Mengintai, Asia Selatan Kewalahan Hadapi Lonjakan Virus Covid-19

Seperti halnya Amerika, Tedros mengungkapkan, sejumlah besar kasus baru datang dari Asia Selatan dan Timur Tengah. Ia pun mendesak semua orang di dunia untuk menjaga jarak fisik dan "kewaspadaan ekstrem". 

Dengan banyak negara mengurangi pembatasan tapi takut akan gelombang kedua virus corona, pakar kedaruratan WHO Mike Ryan mendesak pendekatan bertahap dan ilmiah. "Keluar dari kuncian harus dilakukan dengan hati-hati, secara bertahap, dan harus didorong oleh data," ujarnya.

"Tidak ada definisi spesifik dari gelombang kedua," kata dia yang menambahkan, kluster baru virus corona tidak selalu berarti gelombang kedua, sementara "puncak kedua" Covid-19 juga bisa terjadi dalam satu gelombang.

Baca Juga: Corona di Amerika Latin: Jumlah kasus terus naik, Peru geser Italia

Ahli epidemiologi WHO Maria van Kerkhove mengatakan, pelonggaran kuncian harus disertai langkah-langkah kesehatan masyarakat yang baik. "Ini tidak hanya tentang mampu mengangkat langkah-langkah penguncian dengan hati-hati, tetapi juga dapat mengaktifkannya kembali," tambahnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×