Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
BEIJING. Perdana Menteri China Wen Jiabao mengungkapkan, pemerintah harus melanjutkan upaya pengendalian harga pangan dan perumahan untuk menahan lonjakan inflasi. Sekaligus juga untuk mempertahankan pembangunan ekonomi dan stabilitas sosial.
"Pemerintah harus membantu meningkatkan produksi pertanian, dan meningkatkan pasokan lahan untuk menyediakan lebih banyak perumahan," ujar Wen, dalam website pemerintah pusat.
Sejauh ini, pemerintah telah memperketat pinjaman dan mendorong impor cadangan pertanian untuk menjaga inflasi dari ketergelinciran pertumbuhan ekonomi negara ini. Wen juga menyatakan, pemerintah akan memberikan insentif untuk mempertahankan harga pakan hewan dan meningkatkan produksi babi.
Pada 21 OKtober lalu, Mantan penasihat Bank sentral Yu Yongding menyebut, China mungkin tidak akan melonggarkan kebijakan moneter sampai inflasi melambat menjadi kurang dari 5 %. Menurutnya, inflasi moderat per September di 6,1%, setelah mencapai level tertinggi tiga tahun per Juli di 6,5%.
"Inflasi akan turun ke di 5,8% hingga akhir tahun ini. Dan tingkat inflasi mungkin kurang dari 5% pada tahun depan seiring harga makanan dan harga daging babi stabil," prediksi Yu.
"Pemerintah sudah lebih fleksibel dalam menyeimbangkan kebijakan pengetatan ekonomi, dan langkah-langkah tersebut telah bekerja. Tren harga makanan, termasuk daging babi sudah lebih rendah," ungkap Li Qiang, managing director Shanghai JC Intelligence Co.
Sebagai catatan, di kuartal ketiga, perekonomian China tumbuh 9,1% dari tahun sebelumnya. Ini laju paling lambat sejak 2009.