kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WhatsApp ikut bersiap menghadapi pemilu terbesar di dunia


Jumat, 08 Maret 2019 / 15:18 WIB
WhatsApp ikut bersiap menghadapi pemilu terbesar di dunia


Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Aplikasi percakapan WhatsApp memiliki platform yang kuat di India, dan bahkan terkadang dinilai terlalu kuat. Tahun lalu, serentetan berita palsu banyak mengalir dari platform tersebut yang menyebabkan sejumlah insiden di negara dengan lebih dari 200 juta pengguna aplikasi tersebut.

Sekarang di tengah persiapan pemilihan nasional India, yang merupakan pemilu dengan jumlah pemilih terbesar di dunia ini, WhatsApp akan ambil bagian.

Dilansir dari CNN, WhatsApp sedang menyebarkan kecerdasan buatan untuk membersihkan platformnya menjelang pemilihan umum yang akan diikuti oleh lebih dari 800 juta pemilih. Aplikasi ini juga memperingatkan partai-partai politik di India agar tidak menyebarkan pesan spam yang bermotivasi politik.

Aplikasi milik Facebook ini akan menggunakan alat artificial inteligence (AI) untuk mendeteksi dan melarang akun yang menyebarkan konten bermasalah melalui pesan massal. 

Sistem otomatis yang dimiliki WhatsApp membantu pembekuan lebih dari 6 juta akun secara global dalam tiga bulan terakhir. Sistem akan memantau dan menandai perilaku mencurigakan seperti pendaftaran massal dari akun dan pengguna yang sama yang mengirim volume pesan yang tinggi dalam waktu singkat.

Perusahaan juga telah memperingatkan partai-partai politik India bahwa akun mereka dapat diblokir jika mereka mencoba menyalahgunakan platform selama kampanye.

"Kami melihat bagaimana pihak-pihak berusaha menjangkau orang-orang melalui WhatsApp, dan dalam beberapa kasus yang melibatkan upaya untuk menggunakan WhatsApp dengan cara yang tidak seharusnya," kata juru bicara WhatsApp Carl Woog kepada wartawan di New Delhi.

"Upaya-upaya ini sangat penting selama pemilihan umum di mana kelompok-kelompok tertentu mungkin berusaha mengirim pesan dalam skala besar," katanya.

Perdana Menteri India Narendra Modi yang merupakan seorang pengguna media sosial yang aktif sedang mengincar masa jabatan kedua ketika negara tersebut tak lama lagi melakukan pemilihan umum.

Aplikasi Facebook, Twitter (TWTR), dan WhatsApp digunakan secara luas oleh parati Modi yakni Bharatiya Janata maupun para pesaingnya selama pemilu India pada tahun 2014. Aksi ini diperkirakan akan memainkan peran yang lebih besar pada pemilihan kali ini.

Namun reputasi WhatsApp di India, pasar global terbesarnya, telah dilemahkan oleh kekerasan massa dan penyebaran informasi palsu pada platformnya. Belakangan, aplikasi ini makin rajin melakukan upaya penyaringan informasi.

Tak hanya India, WhatsApp juga berupaya meningkatkan keasadaran untuk menghentikan penyebaran hoaks di sejumlah negara yang dinilai cukup rawan semisal Brasil dan Indonesia.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×