Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - GENEVA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Sabtu bahwa pihaknya sedang mencari laporan beberapa pasien COVID-19 yang dites positif lagi setelah awalnya diuji dan dinyatakan negatif.
Pejabat Korea Selatan pada hari Jumat melaporkan 91 pasien virus corona baru telah dites positif lagi. Jeong Eun-kyeong, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea, mengatakan bahwa virus itu mungkin "aktif kembali" daripada pasien yang terinfeksi ulang.
Baca Juga: Update corona di Jakarta: 1.903 pasien positif, 142 sembuh, 168 meninggal
WHO yang berbasis di Jenewa, ditanya tentang laporan dari Seoul, mengatakan kepada Reuters dalam sebuah pernyataan singkat: "Kami mengetahui laporan-laporan ini dari individu yang telah dites negatif untuk COVID-19 menggunakan pengujian PCR (polymerase chain reaction) dan kemudian setelah beberapa hari pengujian positif lagi.
“Kami berhubungan erat dengan para ahli klinis kami dan bekerja keras untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang kasus-kasus individual tersebut. Penting untuk memastikan bahwa ketika sampel dikumpulkan untuk pengujian pada pasien yang dicurigai, prosedur dipatuhi dengan benar,” katanya.
Menurut pedoman WHO tentang manajemen klinis, seorang pasien dapat dikeluarkan dari rumah sakit setelah dua hasil negatif berturut-turut pada pasien. Berdasarkan studi saat ini, ada periode sekitar dua minggu antara timbulnya gejala dan pemulihan klinis pasien dengan penyakit COVID-19 ringan, kata badan tersebut.
“Kami menyadari bahwa beberapa pasien positif PCR setelah mereka pulih secara klinis, tetapi kami membutuhkan pengumpulan sampel sistematis dari pasien yang pulih untuk lebih memahami berapa lama mereka melepaskan virus hidup,” katanya.
Baca Juga: Bangladesh perpanjang kebijakan lockdown akibat virus corona, India masih pikir-pikir
Para pejabat kesehatan Korea Selatan mengatakan pada hari Jumat bahwa masih belum jelas apa yang ada di balik tren ini, dengan penyelidikan epidemiologis masih berlangsung. “Karena COVID-19 adalah penyakit baru, kami membutuhkan lebih banyak data epidemiologi untuk menarik kesimpulan profil pelepasan virus,” kata WHO.
Jumlah kematian yang terkait dengan coronavirus novel mencapai 100.000 pada hari Jumat, seperti yang dilaporkan melewati 1,6 juta kasus, menurut penghitungan Reuters.