Sumber: Channel News Asia | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Mariupol, yang terletak di antara Krimea dan daerah separatis Donbass, telah menerima beberapa serangan paling ganas dari pasukan Rusia sejak invasi dimulai 24 Februari lalu.
Dilaporkan bahwa populasi kota itu telah menyusut dari 400.000 sebelum konflik menjadi sekitar 120.000 hari ini. Sebagian besar di antaranya telah berhasil melarikan diri dari kota tersebut.
Pada hari Rabu (6/4), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia telah menghalangi akses bantuan kemanusiaan ke kota tersebut demi menutupi bukti adanya ribuan warga sipil yang tewas di sana.
Saat ini kantor Eropa WHO melaporkan telah mengirim lebih dari 185 ton pasokan medis ke daerah-daerah yang terkena dampak paling parah di Ukraina. Bantuan tersebut diperkirakan telah membantu hingga 500.000 orang.