kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

WHO akhirnya mengakui klaim bahwa virus corona bisa menyebar lewat udara


Rabu, 08 Juli 2020 / 07:09 WIB
WHO akhirnya mengakui klaim bahwa virus corona bisa menyebar lewat udara
ILUSTRASI. WHO sedang mengkaji seberapa kuat penyebaran virus corona melalui udara.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - JENEWA. WHO, pada Selasa (7//7), akhirnya mengakui klaim yang menyebut kalau virus corona bisa menyebar di udara. Sesuatu yang selama ini selalu disangkal.

Seperti kita tahu, selama ini WHO mengatakan jika virus ini menyebar melalui percikan atau droplet yang dikeluarkan manusia dari hidung dan mulut.

"Kami telah membicarakan tentang kemungkinan transmisi udara dan transmisi aerosol sebagai jenis transmisi untuk COVID-19," kata Maria Van Kerkhove, pemimpin teknis WHO dalam penanganan COVID-19, seperti dikutip Reuters.

Temuan bahwa virus ini bisa menyebar lewat udara pertama kali disampaikan melalui jurnal Clinical Infectious Diseases yang disusun oleh 239 ilmuwan dari 32 negara.

Jurnal tersebut menguraikan bagaimana partikel terkecil dari virus bisa bertahan cukup lama di udara sebelum akhirnya masuk melalui saluran pernapasan.

Baca Juga: Waspada! Ratusan ilmuan: Virus corona yang ada di udara bisa menginfeksi orang

Atas temuan itulah sekelompok peneliti ini mendesak WHO untuk segera menerbitkan panduan baru dalam upaya penyebaran virus yang sudah menyebar di seluruh dunia ini.

"Kami ingin mereka (WHO) mengakui bukti yang kami temukan," ungkap Jose Jimenez, ahli kimia dari University of Colorado yang ikut dalam penelitian.

Ia menambahkan bahwa jurnal yang disampaikan ini bukan merupakan upaya untuk menyalahkan atau menjatuhkan WHO, melainkan upaya diskusi melalui pendekatan ilmiah.

Tim ilmuwan ini juga merasa bahwa temuan ini harus disampaikan secara luas oleh mereka sendiri setelah sebelumnya WHO sama sekali tidak menanggapinya.

Jimenez mengatakan pihak WHO selalu menilai bukti tentang transmisi udara ini tidak beragam secara ilmiah, dan tidak didukung oleh para ahli yang ada di bidangnya.

Benedetta Allegranzi, pimpinan teknis WHO untuk pencegahan dan pengendalian infeksi, mengatakan ada bukti yang menunjukkan penularan virus corona melalui udara. Tapi hal itu masih belum pasti.

"Kemungkinan penularan melalui udara di ruang publik - terutama di kondisi spesifik seperti padat, tertutup, serta mekanisme ventilasi yang buruk sudah dijelaskan dan tidak dapat dikesampingkan," ungkapnya.

Meskipun demikian, tambahnya, perlu lebih banyak lagi bukti yang dikumpulkan untuk bisa mendukung penelitian ini.

Jika penelitian ini nantinya bisa benar-benar terbukti dan disetujui oleh WHO, maka protokol kesehatan baru haru bisa segera pula diterbitkan. Proses sosialisasi protokol baru juga harus dengan cepat dilakukan agar pencegahan bisa berjalan dengan efektif.

Baca Juga: WHO: Ada 19 uji coba vaksin virus corona (Covid-19) dalam evaluasi klinis



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×