kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

WHO: Jaga jarak fisik saja tak membantu kita menang melawan corona


Selasa, 24 Maret 2020 / 07:25 WIB
WHO: Jaga jarak fisik saja tak membantu kita menang melawan corona
ILUSTRASI. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.


Sumber: Al Jazeera,CNN | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Pandemi virus corona masih menyebar sangat cepat. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan masih mungkin untuk mengubah lintasan pandemi ini dengan melakukan serangan.

Menurut WHO, menjaga jarak fisik atau social distancing saja tak cukup. Itu tindakan defensif yang tidak akan membantu kita untuk menang. Butuh langkah agresif menguji setiap kasus yang dicurigai, mengisolasi dan merawat setiap kasus yang dikonfirmasi, serta melacak dan mengarantina setiap kontak dekat.

Baca Juga: Kini, pengguna WhatsApp bisa kirim pesan langsung ke WHO untuk informasi virus corona

Pernyataan WHO ini itu datang ketika jumlah kematian akibat corona melonjak melewati 15.000 orang, dengan lebih dari 341.000 orang terinfeksi di seluruh dunia.

"Pandemi semakin cepat," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers virtual, Senin (23/3) seperti dilansir Al Jazeera.

Dia mengatakan, butuh 67 hari sejak awal wabah di Cina pada bulan Desember 2019 untuk virus menginfeksi 100.000 orang pertama di seluruh dunia.

"Sebagai perbandingan, butuh 11 hari untuk 100.000 kasus kedua dan hanya empat hari untuk 100.000 kasus ketiga," kata Tedros dalam tweet yang dikutip CNN.

Jumlah kasus yang tercatat secara resmi diyakini hanya mewakili sebagian kecil dari jumlah infeksi yang sebenarnya, dengan banyak negara hanya menguji kasus yang paling parah yang membutuhkan rawat inap.

"Kami bukan orang yang tak berdaya. Kami bisa mengubah lintasan pandemi ini," kata Tedros.

Baca Juga: Pakar: Skenario terburuk India, 2 dari 10 warga terfeksi virus corona


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×