Sumber: People's Daily,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Prancis melaporkan rata-rata tujuh hari kasus baru tertinggi di Eropa dengan 19.425 infeksi per hari, diikuti oleh Inggris, Rusia, Spanyol dan Belanda. Ini merupakan negara Eropa yang terkena dampak terburuk virus corona.
Beberapa negara Eropa akhirnya kembali memberlakukan kebijakan seperti menutup sekolah, membatalkan operasi elektif dan meminta bantuan siswa kedokteran karena pihak berwenang menghadapi kebangkitan Covid-19.
Baca Juga: Hati-hati, risiko kesehatan tetap membayangi orang yang sudah pulih dari Covid 19
Rusia kembali memberlakukan pembelajaran online untuk siswanya dan Irlandia Utara menutup sekolah selama dua minggu dan restoran selama empat minggu.
Di Spanyol, pihak berwenang di Catalonia memerintahkan bar dan restoran tutup selama 15 hari dan membatasi jumlah orang yang diizinkan berada di toko.
Republik Ceko juga telah mengalihkan sekolah ke pembelajaran jarak jauh dan berencana untuk memanggil ribuan mahasiswa kedokteran. Rumah sakit memotong prosedur medis yang tidak mendesak untuk mengosongkan tempat tidur.
Baca Juga: WHO: Remdesivir dan hydroxychloroquine tidak memiliki efek dalam pengobatan Covid-19
Pejabat kesehatan Polandia telah memperingatkan bahwa negara itu berada di ambang bencana karena rekor 6,526 infeksi virus korona baru dan 116 kematian dilaporkan minggu ini. Polandia meningkatkan pelatihan untuk perawat dan mempertimbangkan untuk membuat rumah sakit lapangan militer.
Amerika Latin adalah wilayah yang paling parah terkena dampak dengan sekitar 27% dari total kasus Covid-19 diikuti oleh Asia, Amerika Utara dan Eropa, menurut analisis Reuters.