kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WHO Melihat Pandemi Covid-19 Memasuki Akhir Permainan di Eropa


Jumat, 04 Februari 2022 / 07:12 WIB
WHO Melihat Pandemi Covid-19 Memasuki Akhir Permainan di Eropa
ILUSTRASI. Pimpinan WHO Eropa mengatakan benua biru menghadapi akhir permainan yang masuk akal dari pandemi. REUTERS/Pavel Mikheyev


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Salah satu pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Eropa mengatakan pada hari Kamis bahwa kematian akibat virus corona mulai meningkat dan benua itu menghadapi "akhir permainan yang masuk akal" dari pandemi.

Melansir USA Today, Dr. Hans Kluge mengatakan ada kesempatan  bagi negara-negara di seluruh Eropa untuk mengendalikan penularan Covid-19 sebagai akibat dari tiga faktor: tingkat imunisasi yang tinggi karena vaksinasi dan infeksi alami, kecenderungan virus untuk menyebar lebih sedikit di tempat cuaca yang lebih hangat, dan tingkat keparahan varian omicron yang lebih rendah. 

Data di AS mirip dengan data dari Eropa, memberikan harapan yang sama.

“Periode perlindungan yang lebih tinggi ini harus dilihat sebagai gencatan senjata yang dapat membawa kita ke perdamaian abadi,” kata Kluge.

Baca Juga: WHO: Subvarian Omicron BA.2 atau Siluman Lebih Sulit Diidentifikasi

The Hill memberitakan, Kluge mendesak semua orang di wilayah Eropa untuk divaksinasi dan menyerukan peningkatan drastis dan tanpa kompromi dalam pembagian vaksin lintas batas.

Negara-negara di Eropa, termasuk Denmark, Norwegia dan Inggris, perlahan-lahan telah mencabut pembatasan virus corona dalam beberapa pekan terakhir, dengan Swedia menjadi yang terbaru, menurut AP.

Sementara itu, di markas WHO Jenewa, direktur jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan bahwa dunia secara keseluruhan masih jauh untuk keluar dari pandemi.

Baca Juga: WHO: Varian Omicron Berbahaya dan Terus Berkembang di Depan Mata Kita

“Kami prihatin bahwa pernyataan yang berlaku di beberapa negara bahwa karena vaksin, dan karena transmisibilitas omicron yang tinggi dan tingkat keparahan yang lebih rendah, mencegah penularan tidak lagi mungkin dan tidak lagi diperlukan,” kata Tedros. 

"Tidak ada yang bisa lebih jauh dari kebenaran."




TERBARU

[X]
×