kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

WHO Mengesahkan Satu Jenis Vaksin Demam Berdarah Baru


Kamis, 16 Mei 2024 / 09:12 WIB
WHO Mengesahkan Satu Jenis Vaksin Demam Berdarah Baru
ILUSTRASI. Nyamuk aedes aegypti terlihat di dalam laboratorium Oxitec di Campinas, Brasil, 2 Februari 2016.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mengumumkan telah memberikan prakualifikasi untuk jenis vaksin demam berdarah baru pada 10 Mei 2024 lalu.

Mengutip laporan WHO hari Rabu (15/5), vaksin TAK-003 telah ada sebagai vaksin demam berdarah kedua yang telah diprakualifikasi oleh WHO.

Vaksin demam berdarah baru ini dikembangkan oleh Takeda dan merupakan jenis vaksin hidup yang dilemahkan. TAK-003 mengandung versi lemah dari empat serotipe virus penyebab demam berdarah.

WHO merekomendasikan penggunaan TAK-003 pada anak usia 6–16 tahun di wilayah dengan beban demam berdarah dan intensitas penularan yang tinggi.

Baca Juga: Bukan Hanya di Indonesia, Kasus DBD di Dunia Pun Tengah Melonjak

Sebagai catatan, vaksin ini harus diberikan dalam jadwal 2 dosis dengan interval antar dosis 3 bulan.

"Prakualifikasi TAK-003 merupakan langkah penting dalam perluasan akses global terhadap vaksin demam berdarah, karena vaksin tersebut kini memenuhi syarat untuk pengadaan oleh badan-badan PBB termasuk UNICEF dan PAHO (Pan American Health Organization)," kata Dr Rogerio Gaspar, Direktur Regulasi dan Prakualifikasi WHO.

Gaspar menambahkan, WHO menantikan lebih banyak lagi pengembang vaksin yang bersedia mengajukan vaksin buatannya untuk dinilai agar ada lebih banyak alternatif untuk lebih banyak wilayah di dunia.

"Dengan hanya dua vaksin demam berdarah yang telah diprakualifikasi hingga saat ini, kami menantikan lebih banyak lagi pengembang vaksin yang bersedia melakukan penilaian, sehingga kami dapat memastikan vaksin menjangkau semua komunitas yang membutuhkannya," lanjut Gaspar.

Baca Juga: Kasus DBD Tengah Tinggi, Ini Faktor Penyebabnya

Daftar prakualifikasi WHO juga mencakup vaksin demam berdarah CYD-TDV yang dikembangkan oleh Sanofi Pasteur.

Demam berdarah adalah penyakit menular yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Versi parah dari penyakit ini merupakan komplikasi yang berpotensi mematikan.

WHO memperkirakan ada lebih dari 100-400 juta kasus demam berdarah di seluruh dunia setiap tahunnya. 

Saat ini ada sekitar 3,8 miliar orang tinggal di negara endemis demam berdarah, yang sebagian besar berada di Asia, Afrika, dan Amerika.

Jumlah kasus demam berdarah terbesar yang pernah dicatat WHO terjadi pada tahun 2023. Saat itu WHO Wilayah Amerika melaporkan 4,5 juta kasus dan 2.300 kematian.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×