kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

WHO: Penduduk Gaza dalam Bahaya Besar dan Ancaman Kelaparan Akut


Kamis, 28 Desember 2023 / 11:37 WIB
WHO: Penduduk Gaza dalam Bahaya Besar dan Ancaman Kelaparan Akut
ILUSTRASI. Warga Palestina mencari korban di lokasi serangan Israel di rumah-rumah, saat konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 26 Oktober 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lagi-lagi memperingatkan bahwa penduduk Gaza saat ini ada dalam bahaya besar yang berkaitan dengan masalah kelaparan, kelayakan tempat tinggal, hingga buruknya fasilitas kesehatan.

Ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada hari Rabu (27/12) meminta komunitas internasional untuk mengambil langkah cepat untuk meringankan bahaya besar yang dihadapi penduduk Gaza.

Situasi keamanan Gaza juga mulai membahayakan kemampuan pekerja kemanusiaan yang secara sukarela datang ke wilayah konflik itu untuk membantu orang-orang yang mengalami luka parah, kelaparan akut, dan risiko penyakit.

"Orang-orang yang kelaparan kembali menghadang konvoi kami hari ini dengan harapan bisa mendapatkan makanan. Kemampuan WHO untuk memasok obat-obatan, pasokan medis, dan bahan bakar ke rumah sakit semakin dibatasi oleh kelaparan dan keputusasaan masyarakat dalam perjalanan," kata WHO dalam laporannya, dikutip AFP.

Baca Juga: PBB: Ruang Aman Bagi Pengungsi Gaza Semakin Sempit

Resolusi Dewan Keamanan PBB pada tanggal 22 Desember menyerukan pengiriman bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar secara aman dan tanpa hambatan, namun tidak menyerukan diakhirinya pertempuran dengan segera.

Tedros mengatakan, resolusi tersebut memberikan sedikit harapan namun pada kenyataannya tidak memberikan banyak perubahan.

"Berdasarkan laporan saksi mata WHO di lapangan, tragisnya resolusi tersebut belum memberikan dampak. Yang sangat kita perlukan saat ini adalah gencatan senjata untuk menghindarkan warga sipil dari kekerasan lebih lanjut," kata Tedros.

Selama kunjungan ke dua rumah sakit di Gaza pada 26 Desember, WHO menemukan bahwa 50.000 orang mencari perlindungan di RS Al-Shifa dan 14.000 orang berlindung di RS Al-Amal.

Baca Juga: Resolusi PBB Tentang Gaza Dikritik, Dianggap Tidak Berarti dan Tidak Efektif

Menurut penilaian terbaru WHO, Gaza memiliki 13 rumah sakit yang berfungsi sebagian, dua rumah sakit yang berfungsi minimal, dan 21 rumah sakit yang tidak berfungsi sama sekali.

Hingga hari Rabu, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan setidaknya 21.110 orang telah terbunuh di Gaza, dengan 8.800 di antaranya adalah anak-anak dan 6.300 di antaranya adalah perempuan.

Tentara Israel menyalahkan kelompok bersenjata atas tingginya angka kematian warga sipil. Israel menuduh para pejuang bersembunyi di sekolah, rumah sakit dan infrastruktur sipil lainnya dan menjadikan warga sipil sebagai tameng.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×