Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, menyatakan keprihatinannya atas kondisi Rumah Sakit Al-Shifa Gaza yang kini serba kekurangan. Rumah sakit utama di Gaza itu bahkan hampir tidak memiliki tenaga medis untuk merawat pasien.
Dalam laporan terbarunya hari Minggu (17/12), WHO mengatakan ada ratusan pasien yang terus datang ke rumah sakit. Fasilitas yang hancur membuat para pasien hanya tergeletak di lantai tanpa ada penanganan rasa sakit yang layak.
Tim WHO yang mengunjungi RS Al-Shifa menggambarkan unit gawat darurat rumah sakit itu menyerupai lokasi pertumpahan darah karena banyaknya luka yang tidak dapat ditangani dengan cepat.
Mengutip Reuters, WHO mengatakan saat ini hanya ada empat rumah sakit di Gaza yang memiliki layanan parsial, tiga di antaranya bahkan hampir tidak berfungsi. Sebelum perang dimulai, ada 24 rumah sakit yang beroperasi dengan normal.
Baca Juga: Militer Israel Semakin Ganas, Joe Biden Minta Benjamin Netanyahu Segera Berubah
Militer Israel Menghancurkan Rumah Sakit di Gaza
WHO mengatakan mereka menerima laporan dari Rumah Sakit Kamal Adwan, di mana pihak berwenang Gaza mengatakan pasukan Israel minggu ini menggunakan buldoser untuk menghancurkan perimeter situs yang menurut Israel digunakan oleh pejuang Hamas.
Hamas membantah menggunakan Kamal Adwan atau rumah sakit lain untuk kegiatan militan. RS Al-Shifa jadi salah satu lokasi yang diduga Israel sebagai lokasi persembunyian Hamas.
Sebaliknya, WHO menegaskan bahwa puluhan ribu pengungsi menggunakan RS Al-Shifa sebagai tempat berlindung, meski tetap mengalami kekurangan air dan makanan.
Di RS Kamal Adwan, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pasukan Israel mengusir ratusan pengungsi internal, dan mengevakuasi pasien yang terluka serta staf medis ke halaman rumah sakit.
Baca Juga: AS Minta Israel Lindungi Warga Sipil di Gaza
"Mereka menggerebek gedung, dan membawa seluruh karyawan untuk diselidiki, dan orang-orang yang terluka juga sedang diselidiki," kata Ahmed Al Kahlot, seorang dokter di rumah sakit tersebut.
Militer Israel mengatakan, rumah sakit itu digunakan sebagai pusat komando dan kendali militan Hamas. Israel mengklaim telah menahan sekitar 80 pejuang Hamas sebelum meninggalkan lokasi itu pada Sabtu pekan lalu.
Militer Israel juga merilis video yang menunjukkan tentara menembaki rumah sakit, menemukan senjata yang disembunyikan di gudang medis seperti senapan dan granat.