kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.769   -9,00   -0,06%
  • IDX 7.470   -9,22   -0,12%
  • KOMPAS100 1.154   0,14   0,01%
  • LQ45 915   1,41   0,15%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,48   0,31%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,97   0,69%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

AS Minta Israel Lindungi Warga Sipil di Gaza


Sabtu, 16 Desember 2023 / 13:15 WIB
AS Minta Israel Lindungi Warga Sipil di Gaza
ILUSTRASI. Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah di kamp pengungsi Jabalia, di Gaza utara, 14 November 2023.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Amerika Serikat mengkritik Israel karena terus menghilangkan nyawa warga sipil di Gaza. AS meminta sekutunya itu untuk berbuat lebih banyak agar warga sipil bisa dilindungi.

Kritik serius itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, pada hari Minggu (10/12), ketika tank-tank Israel bergerak menuju kota utama di Jalur Gaza selatan.

"Yang terpenting saat ini adalah memastikan operasi militer dirancang untuk melindungi warga sipil. Saya kira niatnya ada. Tapi hasilnya tidak selalu terwujud," kata Blinken dalam program State of the Union yang ditayangkan oleh kanal televisi CNN.

Baca Juga: Pejabat Keamanan Israel Bersumpah Akan Memburu Hamas yang Ada di Luar Negeri

Kritik itu disampaikan Blinken hanya dua hari setelah AS memveto usulan tuntutan PBB untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan. Blinken tidak mendukung gencatan senjata, tapi mendesak Israel untuk memberikan jalur yang jelas bagi pengiriman bantuan kemanusiaan.

Pada hari Jumat, AS memblokir upaya PBB untuk menerapkan gencatan senjata. Menurut banyak pejabat AS, gencatan senjata hanya akan menguntungkan Hamas.

Sehari setelahnya, pemerintahan Presiden Joe Biden akhirnya menggunakan wewenang darurat untuk mengizinkan penjualan sekitar 14.000 peluru tank ke Israel tanpa tinjauan kongres.

Baca Juga: Erdogan Sebut Netanyahu Berada di Ambang Kehancuran

Tidak hanya Blinken, Presiden AS Joe Biden juga mulai mengkritik tingginya angka kematian dari kalangan sipil akibat aksi militer AS.

Gedung Putih mengatakan, Biden sempat menghubungi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membicarakan hal tersebut. Biden menekankan pentingnya Israel untuk melindungi warga sipil.

"Biden menekankan kebutuhan penting untuk melindungi warga sipil dan memisahkan penduduk sipil dari Hamas, termasuk melalui koridor yang memungkinkan orang untuk berpindah dengan aman dari wilayah permusuhan tertentu" ungkap Gedung Putih mengutip pembicaraan Biden, dikutip Reuters.

Hingga hari Minggu, otoritas kesehatan di Gaza mengatakan sekitar 18.000 warga Palestina telah tewas dalam perang sejak 7 Oktober. Di saat yang sama, sekitar 49.500 orang lainnya mengalami luka-luka. Ribuan lainnya juga dinyatakan hilang dan diperkirakan tewas.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×