kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WHO sebut Amerika Serikat berpotensi jadi episentrum baru virus corona


Selasa, 24 Maret 2020 / 19:13 WIB
WHO sebut Amerika Serikat berpotensi jadi episentrum baru virus corona
ILUSTRASI. A person with a walker crosses 42nd Street in a mostly deserted Times Square following the outbreak of Coronavirus disease (COVID-19), in the Manhattan borough of New York City, New York, U.S., March 23, 2020. REUTERS/Carlo Allegri TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  GENEVA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya melihat penyebaran virus corona (covid-19) yang sangat cepat (very large acceleration) di Amerika Serikat .

Kondisi ini menghawatirkan AS berpotensi menjadi pusat penyebaran atau episentrum baru wabah virus corona.

Baca Juga: Pemimpin G20 akan mengadakan konferensi video Kamis ini, apa yang dibahas?

Mengutip Reuters, selama 24 jam terakhir, 85% kasus baru virus corona berasal dari Eropa dan Amerika Serikat, kata juru bicara WHO Margaret Harris kepada wartawan. Dari mereka, 40% berasal dari Amerika Serikat.

Ditanya apakah Amerika Serikat bisa menjadi episentrum baru penyebaran wabah virus corona, Harris mengatakan: "Kami sekarang melihat percepatan yang sangat besar dalam kasus-kasus di AS. Jadi memang ada potensi itu," ujarnya.

Baca Juga: Jumlah kematian global capai 14.510, WHO serukan taktik agresif lawan corona

"... Mereka (Amerika Serikat) memiliki wabah yang sangat besar dan wabah yang intensitasnya semakin meningkat," tambah Harris.

Secara keseluruhan, wabah global ini berakselerasi sangat cepat dan dia memperkirakan peningkatan besar dalam jumlah kasus dan kematian dari 334.981 kasus dan 14.510 kematian dilaporkan.

Sebelumnya, para pemimpin dari negara-negara ekonomi utama kelompok 20 atau G20 akan mengadakan konferensi video pada hari Kamis (26/3) untuk membahas epidemi virus corona atau covid-19, seperti dikatakan sumber Reuters.

Hal itu dilakukan di tengah kritik terhadap G20 yang dinilai lambat menanggapi krisis global tersebut.

Baca Juga: Muncul petisi agar AS klarifikasi penutupan lab militer Fort Detrick, ini ceritanya

Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 sepakat dalam konferensi video pada hari Senin untuk mengembangkan rencana aksi untuk menanggapi wabah tersebut yang dinilai Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund /IMF) dapat memicu resesi global.

Konferensi ini akan menjadi tidak mudah karena perang harga minyak antara dua anggotanya yakni Arab Saudi dan Rusia.

Selain itu, berpotensi meningkatkan ketengangan di antara dua negara anggota lainnya yakni Amerika Serikat dan China, khususnya mengenai asal usul virus corona yang telah menginfeksi 378.000 orang secara global dan membunuh lebih dari 16.500 orang.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×