Sumber: The Guardian | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - LONDON. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, cakupan program vaksinasi Covid-19 yang tidak merata dan pelonggaran tindakan pencegahan telah membawa Eropa ke “titik kritis” dalam pandemi. Saat ini, kasus Covid-19 di Eropa kembali lagi pada tingkat yang mendekati rekor dan 500.000 lebih banyak kematian dari yang diperkirakan pada Februari.
Melansir The Guardian, Hans Kluge, direktur WHO Eropa, mengatakan semua 53 negara di kawasan itu menghadapi ancaman nyata kebangkitan Covid-19 atau sudah memeranginya. Dia mendesak pemerintah untuk menerapkan kembali atau melanjutkan langkah-langkah sosial dan protokol kesehatan masyarakat.
“Kita, sekali lagi, berada di pusat krisis. Dengan kebangkitan virus yang meluas, saya meminta setiap otoritas kesehatan untuk mempertimbangkan kembali dengan hati-hati pelonggaran atau pencabutan langkah-langkah saat ini,” jelas Kluge.
“Pesannya selalu: lakukan semuanya. Vaksin melakukan apa yang dijanjikan: mencegah bentuk penyakit yang parah dan terutama kematian … Tetapi vaksin adalah aset kita yang paling kuat hanya jika digunakan bersama dengan langkah-langkah kesehatan masyarakat dan sosial,” tambahnya.
Baca Juga: Warning! Subvarian Delta Covid-19 AY.4.2 telah menyebar ke 42 negara
Catherine Smallwood, petugas darurat senior WHO Eropa, mengatakan negara-negara yang sebagian besar telah mencabut tindakan pencegahan telah mengalami lonjakan infeksi.
Dengan vaksinasi, berarti mereka tidak melihat tingkat rawat inap atau kematian yang sama seperti yang diprediksi sebelumnya.
“Namun, semakin banyak kasus yang Anda alami, semakin banyak orang akan berakhir di rumah sakit, dan semakin banyak orang pada akhirnya akan mati. Jadi ada penjelasan yang sangat sederhana untuk apa yang terjadi. Kita memiliki banyak individu yang rentan, termasuk di negara-negara dengan vaksinasi tinggi, dan ini mengarah pada wabah eksplosif Covid-19 yang tidak terduga. Dan bukan itu yang kita inginkan saat ini,” papar Smallwood.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Covaxin buatan India kantongi persetujuan penggunaan darurat WHO