kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

WHO: Sekali lagi, Eropa jadi pusat pandemi Covid-19


Jumat, 05 November 2021 / 07:03 WIB
WHO: Sekali lagi, Eropa jadi pusat pandemi Covid-19
ILUSTRASI. WHO) mengatakan, cakupan program vaksinasi Covid-19 yang tidak merata dan pelonggaran tindakan pencegahan telah membawa Eropa ke ?titik kritis? dalam pandemi.


Sumber: The Guardian | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - LONDON. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, cakupan program vaksinasi Covid-19 yang tidak merata dan pelonggaran tindakan pencegahan telah membawa Eropa ke “titik kritis” dalam pandemi. Saat ini, kasus Covid-19 di Eropa kembali lagi pada tingkat yang mendekati rekor dan 500.000 lebih banyak kematian dari yang diperkirakan pada Februari.

Melansir The Guardian, Hans Kluge, direktur WHO Eropa, mengatakan semua 53 negara di kawasan itu menghadapi ancaman nyata kebangkitan Covid-19 atau sudah memeranginya. Dia mendesak pemerintah untuk menerapkan kembali atau melanjutkan langkah-langkah sosial dan protokol kesehatan masyarakat.

“Kita, sekali lagi, berada di pusat krisis. Dengan kebangkitan virus yang meluas, saya meminta setiap otoritas kesehatan untuk mempertimbangkan kembali dengan hati-hati pelonggaran atau pencabutan langkah-langkah saat ini,” jelas Kluge. 

“Pesannya selalu: lakukan semuanya. Vaksin melakukan apa yang dijanjikan: mencegah bentuk penyakit yang parah dan terutama kematian … Tetapi vaksin adalah aset kita yang paling kuat hanya jika digunakan bersama dengan langkah-langkah kesehatan masyarakat dan sosial,” tambahnya.

Baca Juga: Warning! Subvarian Delta Covid-19 AY.4.2 telah menyebar ke 42 negara

Catherine Smallwood, petugas darurat senior WHO Eropa, mengatakan negara-negara yang sebagian besar telah mencabut tindakan pencegahan telah mengalami lonjakan infeksi.

Dengan vaksinasi, berarti mereka tidak melihat tingkat rawat inap atau kematian yang sama seperti yang diprediksi sebelumnya. 

“Namun, semakin banyak kasus yang Anda alami, semakin banyak orang akan berakhir di rumah sakit, dan semakin banyak orang pada akhirnya akan mati. Jadi ada penjelasan yang sangat sederhana untuk apa yang terjadi. Kita memiliki banyak individu yang rentan, termasuk di negara-negara dengan vaksinasi tinggi, dan ini mengarah pada wabah eksplosif Covid-19 yang tidak terduga. Dan bukan itu yang kita inginkan saat ini,” papar Smallwood.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Covaxin buatan India kantongi persetujuan penggunaan darurat WHO



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×