Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - KOPENHAGEN. Pada Kamis (1/7/2021), ajang turnamen sepak bola Euro 2020 dituding memiliki andil besar atas lonjakan kasus virus corona. Kondisi ini terjadi ketika para penggemar berbondong-bondong datang ke stadion, bar, dan zona penonton di seluruh Eropa untuk menyaksikan aksi itu di saat pandemi masih berkecamuk.
Reuters memberitakan, Menteri Dalam Negeri Jerman menyebut badan sepak bola Eropa UEFA merupakan pihak yang tidak bertanggung jawab, karena mengizinkan kerumunan besar di turnamen.
Sementara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pencampuran kerumunan di kota-kota yang menjadi tuan rumah Euro 2020, perjalanan dan pelonggaran pembatasan sosial turut andil dalam mendorong lonjakan jumlah kasus baru Covid-19 sebesar 10%.
Menurut petugas darurat senior WHO Catherine Smallwood di Kopenhagen, penurunan angka virus Covid-19 dalam 10 minggu terakhir telah berakhir dan gelombang baru tidak dapat dihindari jika penggemar sepak bola dan lainnya lengah.
Baca Juga: Jerman: Laga semifinal dan final Euro 2020 promosikan penyebaran COVID-19
"Kami perlu melihat lebih dari sekadar stadion itu sendiri. Kita perlu melihat bagaimana orang-orang sampai di sana, apakah mereka bepergian dengan konvoi bus besar yang penuh sesak? Dan ketika mereka meninggalkan stadion, apakah mereka pergi ke bar dan pub yang ramai untuk menonton pertandingan?" kata Smallwood kepada wartawan.
Dia menambahkan, peristiwa ini mendorong penyebaran virus.
Dengan pembatasan Covid-19 yang bervariasi dari negara yang satu dengan negara lain, ukuran kerumunan berkisar dari yang benar-benar penuh, seperti 60.000 di Budapest, hingga kapasitas 25-45% di tempat lain di mana sering ada sekitar 10.000-15.000 penonton.
Baca Juga: UEFA izinkan kerumunan di Euro 2020, Jerman: Sama sekali tidak bertanggungjawab!
UEFA mengatakan, hal itu sepenuhnya selaras dengan pedoman otoritas kesehatan setempat di setiap tempat.