kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wisata turis Muslim milenial berpeluang melesat


Sabtu, 28 Oktober 2017 / 06:00 WIB
Wisata turis Muslim milenial berpeluang melesat


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - Pasar wisatawan muslim akan tumbuh sangat cepat. Laporan dari Mastercard dan situs perjalanan HalalTrip menyebutkan, generasi milenial muslim berusia 18 sampai 36 tahun diproyeksikan menghabiskan dana lebih dari US$ 100 miliar per tahun untuk melancong ke beberapa negara pada tahun 2025. Angka tersebut naik dua kali lipat dari angka tahun lalu. 

Pertumbuhan perjalanan wisata tak hanya terjadi pada kelompok milenial. Semua kelompok umur yang beragama Islam diperkirakan menghabiskan sekitar tiga kali lipat dana untuk perjalanan wisata. 

Karena itu, negara yang ingin industri pariwisata naik signifikan harus bersahabat dengan kebutuhan turis muslim. "Ini jelas segmen yang terlupakan dan harus dilihat oleh pebisnis travel. Pasar lebih luas dan bersiap untuk dimanjakan," ujar Douglas Quinby, analis Phocuswright Inc seperti dikutip Bloomberg. 

Quinby mengatakan, ada beberapa negara yang populasi mayoritasnya beragama Islam. Populasi tersebut tumbuh sangat cepat terutama di kelas menengah. Permintaan untuk perjalanan baik wisata rekreasi maupun perjalanan haji tumbuh signifikan. 

Saat ini, tujuan utama kelompok milenial muslim adalah Malaysia dan Indonesia yang penduduknya mayoritas beragama Islam. Tempat liburan populer berikutnya adalah Jepang, Thailand dan Australia. 

Beberapa negara pun sudah menyadari peluang tersebut. Negara tersebut kemudian membuat fasilitas untuk menjamu para turis muslim. 

Di Okayama, Jepang, semisal, telah menyediakan fasilitas bersertifikasi halal. Seperti restoran, hotel dan fasilitas khusus lainnya. Halal Media Japan Co Ltd menyebutkan, bisnis lokal di seluruh dunia saat ini mulai menyediakan masjid untuk ibadah dan juga melayani turis muslim lebih baik.

Korea Selatan juga mengadakan festival restoran halal untuk meningkatkan pendapatan pariwisata setelah penurunan pengunjung China karena ketegangan dua negara itu. Namun, hambatan ada di Australia. Survei terhadap lebih dari 2.000 orang pada pekan ini menyebutkan hampir setengah mendukung larangan terhadap pendatang muslim. 

Jumlah pelancong muslim akan tumbuh menjadi 156 juta pada tahun 2020. Menurut laporan HalalTrip, pertumbuhan populasi muslim pun akan mencapai 3 miliar di seluruh dunia pada tahun 2060 atau naik 70% dari tahun 2015. 
Tahun 2030, populasi dunia hampir sepertiganya diproyeksikan berusia 15 tahun-29 tahun.  "Pasar wisatawan muslim berkembang pesat dengan segmen yang sangat menguntungkan dalam pariwisata dan akan memasuki tahap puncak pendapatan, belanja dan perjalanan mereka dalam lima tahun sampai 10 tahun ke depan," ujar Fazal Bahardeen, Chief Executive HalalTrip.           



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×