Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah meningkatnya krisis perumahan dan sulitnya memiliki rumah sendiri, flatpack house, rumah yang dapat dipesan dan dirakit sendiri dari internet menjadi solusi alternatif yang menarik perhatian.
Meskipun menawarkan harga yang lebih terjangkau, pilihan ini datang dengan sejumlah pertimbangan penting sebelum Anda memutuskan untuk membelinya.
Tantangan Utama dalam Memilih Flatpack House
Dikutip dari ladbible.com, memilih rumah dengan konsep flatpack tentu memerlukan pemikiran matang.
Baca Juga: Dapat Pendanaan Baru, Valuasi Perusahaan AI Elon Musk Bakal Melonjak Signifikan
Meski harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan membeli rumah konvensional atau bahkan mencicil KPR, ada beberapa keterbatasan yang perlu dipertimbangkan:
-
Koneksi Utilitas Terbatas: Rumah flatpack umumnya tidak terhubung langsung dengan listrik utama atau sistem plumbing (pipa air). Untuk mendapatkan akses air dan listrik, pembeli harus memiliki lahan yang memungkinkan koneksi ke utilitas ini, yang berarti biaya tambahan.
-
Isolasi dan Kekuatan Struktur: Karena dinding dan langit-langit rumah flatpack dirakit dari modul yang disusun bersama, banyak orang meragukan apakah struktur ini cukup kuat dan tahan cuaca. Banyak juga yang mempertanyakan kemampuan isolasi rumah tersebut, khususnya saat menghadapi cuaca ekstrem.
-
Perizinan dan Kepemilikan Tanah: Untuk mendirikan rumah flatpack, Anda tetap membutuhkan lahan yang sesuai dengan regulasi perumahan setempat. Ini berarti pembeli juga harus mempertimbangkan biaya dan prosedur hukum terkait kepemilikan tanah.
@unspeakable_fanytb I Bought A House On Amazon! - Part 1 - #unspeakable #challenge #legohouse #amazonfinds #amazonhouse #amazonhaul #amazonhome #mustwatch #fyp #fypシ ♬ original sound - Unspeakable Fans
Studi Kasus: Pengalaman Nathan Graham
TikToker Nathan Graham menjadi salah satu contoh menarik dari orang yang mencoba konsep ini.
Nathan membeli rumah flatpack 19x20 kaki di Amazon dengan harga sekitar £15,000 (US$20,000/Rp 315 juta).
Setelah merakitnya, ia mendapati rumah tersebut memiliki koridor kecil, kamar mandi dengan toilet dan pancuran, serta desain minimalis yang memungkinkan rumah tersebut diperluas dengan membuka kedua sisi rumah.
Meskipun ruangan dalam flatpack ini bisa dilipat hingga lebih luas dan memiliki banyak jendela untuk cahaya alami, Nathan tetap menghadapi beberapa kendala, termasuk keharusan menghubungkannya ke sumber air agar fasilitas kamar mandinya berfungsi.
Video Nathan ini menarik perhatian penonton yang mempertanyakan ketahanan rumah flatpack, termasuk pertanyaan tentang seberapa tahan air rumah tersebut serta stabilitas dinding-dindingnya yang dapat didorong-pasang.
Baca Juga: Fantastis! Lonjakan Nilai NBA Musim 2023-2024, Pendapatan Tembus US$13 Miliar
Flatpack House sebagai Solusi Perumahan Sementara?
Rumah flatpack mungkin bukan solusi ideal untuk kebutuhan perumahan jangka panjang yang berkelanjutan.
Namun, bagi beberapa orang yang membutuhkan tempat tinggal sementara atau mencari alternatif hunian murah, rumah ini bisa menjadi pilihan yang cukup menarik.
Meski sederhana, konsep rumah ini tetap menawarkan keuntungan, terutama sebagai:
- Tempat Tinggal Sementara: Rumah flatpack cocok untuk orang yang membutuhkan tempat tinggal singkat tanpa mengeluarkan biaya besar.
- Solusi untuk Lahan Pribadi: Jika Anda memiliki tanah sendiri dan kebutuhan utilitas minimal, flatpack bisa menjadi opsi alternatif yang cukup fungsional.